Terkenal sebagai negara dengan populasi terbanyak di dunia, Bahasa Mandarin otomatis menjadi salah satu Bahasa yang paling sering digunakan oleh dunia. Terlebih dengan kemajuan industri dan perekonomiannya, Bahasa Mandarin menjadi salah satu yang digandrungi agar tetap kompetitif secara global.
Tetapi, begitu melihatnya saja, kamu akan langsung tahu bahwa mempelajari bahasa ini bukanlah sesuatu yang mudah, terlebih jika kamu sudah menguasai Bahasa Inggris.
Pertama, dari segi tulis-menulis, Bahasa Mandarin memiliki aksara hanzi. Berbeda dari kita yang sudah lekat dengan konsep menulis huruf Latin, hanzi memaksamu untuk menghapalkan cara menulisnya dengan benar. Hilang satu titik atau garis kecil? Beda arti. Belum lagi, hanzi dalam Bahasa Mandarin berjumlah ribuan.
Kedua, dari segi vokal, Bahasa Mandarin memiliki "nada". Beda nada? Beda arti. Bahasa Mandarin memiliki empat nada: datar, naik, meliuk, dan hentak. Percayalah, satu kata memiliki empat arti yang berbeda jika dilafalkan dengan empat nada tersebut.
Sebagai contoh, kata "Ma" dalam Bahasa Mandarin bisa berarti "kuda"/马 (nada meliuk/Mǎ), "ibu"/妈 (nada datar/Mā), "memarahi"/骂 (nada turun/Mà), dan "rami"/麻 (nada naik/Má).
Oh, ya, agar lebih menantang, Bahasa Mandarin juga memiliki beberapa dialek, seperti dialek Kanton yang dipakai di beberapa negara ASEAN (termasuk beberapa etnis Tionghoa di Indonesia), Tiongkok tenggara, dan Hong Kong. Dialek Kanton memiliki cara penulisan dan pelafalan yang berbeda juga!
"你准备好了吗?"