Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan Romawi Kuno (romawonder.com)

Saat memikirkan "Romawi Kuno", kita berpikir akan ksatria dan penguasanya yang agung. Akan tetapi, tak terbesit figur perempuan dari masa tersebut. Selain tidak begitu dianggap, budaya Romawi Kuno lebih menjunjung tinggi nilai patriarki.

Meski begitu, bukan berarti perempuan tidak berdaya di kebudayaan Romawi Kuno. Faktanya, beberapa perempuan berhasil mengumpulkan pengaruh dan kekuasaan mereka sendiri di masa tersebut. Siapa saja? Inilah figur-figur perempuan paling dominan di era Romawi Kuno.

1. Fulvia

lukisan Fulvia dan kepala Cicero, Pavel Svedomsky (wikimedia.org)

Lahir di keluarga bangsawan, Fulvia (83SM–40SM) menonjol di masyarakat di masa pembunuhan Julius Caesar (44SM). Ia terkenal pertama kali saat bersumpah untuk membalaskan kematian suaminya, Publius Clodius Pulcher, yang wafat dibunuh pada 52SM oleh saingannya, Titus Annius Milo.

Pada 50SM, suami kedua Fulvia, Gaius Scribonius Curio, terpilih sebagai anggota tribun. Hal ini dikarenakan Fulvia membujuk para pengikut Publius untuk mendukung Curio. Dapat membaca situasi politik, Fulvia terus menyuruh suaminya agar menjalin hubungan dekat dengan Julius Caesar. Naasnya, Curio wafat pada 49SM.

Dua tahun kemudian, Fulvia menikah dengan Markus Antonius. Setelah kematian Julius Caesar, maka Markus menjadi salah satu dari tiga penguasa Roma. Saat Markus memburu pembunuh Caesar, maka Fulvia menjadi penguasa de facto Roma.

Fulvia pun memusuhi anak angkat sekaligus saingan Markus, Oktavianus, dan bahkan siap berperang bersama adik Markus, Lucius Antonius. Fulvia dan Lucius berperang melawan Oktavianus di Perang Perusia (41–40SM) Fulvia berhasil dikalahkan dan diasingkan ke Yunani hingga wafatnya pada 40SM.

2. Livia Drusilla

Editorial Team

Tonton lebih seru di