Ilustrasi Bumi (pexels.com/@mart-production)
Seiring waktu, bahan-bahan yang membentuk planet yang mendingin akan mengendap dengan cara yang bergantung pada perbedaan massa, titik leleh, kelarutan dan afinitasnya terhadap mineral lain. Besi dan zirkonium, misalnya, ditemukan dalam konsentrasi yang bervariasi di lapisan-lapisan Bumi.
Besi, bersama dengan logam molibdenum yang menyukai besi, akan dengan cepat tenggelam ke dalam inti proto-Bumi, berkumpul seperti permata berharga. Zirkonium, bagaimanapun, tetap berada di mantel selama seluruh keberadaan Bumi dan tidak tenggelam ke dalam inti.
Sangat masuk akal bahwa sebagian besar besi yang kini terdapat di mantel Bumi ada setelah pembentukan ulang planet, mungkin dibawa oleh tabrakan kosmik yang menghancurkan.
Tapi dari mana asal benda yang membawa besi itu sendiri? Dengan membandingkan rasio isotop dari berbagai bagian Sistem Tata Surya, para peneliti dapat menyimpulkan daftar bahan potensial untuk Theia dan melacak asal-usulnya.
Variasinya dalam awan molekul raksasa yang membentuk Matahari dan cakram protoplanetnya miliaran tahun yang lalu juga akan menguntungkan akumulasi unsur dan isotop yang berbeda.
Seperti "adonan kue yang tidak tercampur rata", rasio-rasio ini tetap berada di tempatnya, secara efektif memberikan tanda kimia untuk setiap objek yang terbentuk dari material di lokasi tersebut.