Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
anglerfish black seadevil muncul ke permukaan di lepas pantai Spanyol (instagram.com/jara.natura)
anglerfish black seadevil muncul ke permukaan di lepas pantai Spanyol (instagram.com/jara.natura)

Anglerfish Black Seadevil (Melanocetus johnsonii) disebut juga “ikan sungut ganda” atau “ikan pemancing” merupakan salah satu jenis ikan yang paling unik dan misterius. Beberapa hari yang lalu, seekor black seadevil ditemukan muncul ke permukaan laut, tepatnya di lepas pantai Tenerife, Kepulauan Canary, Spanyol. Momen ini pun langsung diabadikan oleh seorang fotografer bawah laut bernama David Jara Boguna. Fenomena ini sangat mengejutkan sekaligus membuat penasaran para ilmuwan. Tidak sedikit dari masyarakat merasa simpati saat menyaksikan peristiwa langka ini.

Lantas, seperti apa keunikan dan kehidupan black seadevil di lautan? Let's explore!

1. Bentuk tubuh unik

ilustrasi bentuk tubuh anglerfish black seadevil setelah makan (commons.wikimedia.org/Emőke Dénes)

Anglerfish black seadevil mudah dikenali karena memiliki tampilan tubuh unik sekaligus menyeramkan. Tubuhnya ditandai dengan warna abu-abu gelap hingga cokelat tua, kepala besar, mulut lebar, gigi tajam, serta terdapat esca atau antena khas seperti alat pancing yang ada di kepalanya. Ukuran panjang tubuh black seadevil sekitar 8-40 inci (20-100 cm) dengan berat sekitar 110 pon (49 kg).

Tubuh ikan pemancing ini dikenal lentur dan memiliki struktur rahang yang kuat. Ukuran black seadevil jantan jauh lebih kecil daripada black seadevil betina yang memiliki perut besar. Dengan struktur rahang yang lebar, black seadevil bisa menelan mangsa yang ukurannya dua kali lebih besar dari ukuran tubuhnya sendiri.

2. Habitatnya di dasar laut

ilustrasi habitat anglerfish black seadevil di dasar laut, gelap dan minim cahaya (unsplash.com/Sarah Lee)

Sebagian besar habitat dan populasi anglerfish black seadevil dapat ditemukan di dasar laut yang keruh di seluruh dunia, termasuk di Samudra Atlantik dan Antartika. Dengan kondisi tekanan air laut tinggi, suhu dingin, serta minim cahaya. Ikan sungut ganda ini hidup di dua zona, yaitu zona mesopelagik yang jaraknya sekitar 200-1000 meter di bawah permukaan laut, dan zona batipelagik dengan jarak sekitar 1000-4000 meter di bawah permukaan laut. Tidak jarang ikan misterius ini juga dapat ditemukan di perairan tropis yang dangkal.

3. Ikan predator

ilustrasi ikan lampanyctus crocodilus (bawah), mangsa anglerfish black seadevil (commons.wikimedia.org/Fernando Losada Rodríguez)

Black seadevil adalah predator yang pandai menyergap mangsanya dengan trik yang tidak biasa. Dilansir The Evergreen State College, reaksi cahaya pada esca yang dihasilkan oleh bakteri bioluminescence dan gigi runcingnya berfungsi sebagai “umpan pancing” untuk memikat mangsa. Mangsa yang terpikat akan masuk dalam perangkap rahang black seadevil dan menjadi santapan ikan sungut ganda ini.

Black seadevil termasuk karnivora dan pemakan oportunis, yang dapat memenuhi kebutuhan makanannya dari berbagai sumber yang tersedia. Tetapi, umumnya ikan unik ini memakan ikan-ikan kecil, udang-udangan (Crustacea), dan cumi-cumi. Meskipun statusnya sebagai predator, black seadevil muda justru menjadi sasaran utama predator puncak, seperti ikan hiu. Spesies mamalia laut lumba-lumba atau anjing laut juga ikut memangsa black seadevil muda.

4. Berkembang biak dengan cara unik

ilustrasi anglerfish black seadevil, betina lebih besar daripada jantan (sanctuaries.noaa.gov/news/MBARI)

Ukuran tubuh pejantan black seadevil lebih kecil dari betina. Itu sebabnya pejantan disebut sebagai "pasangan parasit" dan hidupnya sangat bergantung pada black seadevil betina. Dalam berkembang biak, pejantan akan menggigit tubuh betina untuk mendapatkan makanan dan membuahi sel telur betina.

Dalam kondisi tersebut, pejantan akan terus menyatu pada black seadevil betina hingga kehilangan semua organ dalamnya, kecuali organ reproduksi. Dilansir National Geographic, setelah dibuahi black seadevil betina akan mengandung kurang lebih enam ekor black seadevil jantan di tubuhnya.

5. Adaptasi ekstrem

ilustrasi kemampuan bioluminescence anglerfish black seadevil (sanctuaries.noaa.gov/gallery/MBARI/Matt McIntosh/NOAA)

Meskipun habitatnya di dasar laut yang keruh dan gelap, tetapi anglerfish black seadevil mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan yang ekstrem. Di kondisi ekstrem tersebut, ikan pemancing ini mengandalkan cahaya melalui reaksi kimia dari bakteri bioluminescence yang terdapat pada esca di kepalanya. Efek bioluminescence dan duri tajam di tubuhnya berfungsi sebagai perlindungan untuk mempertahankan diri dari incaran predator.

Kendati memiliki perawakan yang seram dan mampu beradaptasi dengan baik di habitatnya, black seadevil juga memiliki kelemahan ketika menghadapi pertarungan. Salah satu kelemahan terbesarnya adalah lambat dan tidak lincah dalam hal berenang. Sehingga membuat black seadevil rentan terhadap serangan predator yang lebih unggul dalam pertarungan. Jadi, daripada mengejar untuk bertarung, black seadevil lebih suka diam menyamar untuk menyergap mangsa.

6. Perilaku misterius

ilustrasi perilaku misterius anglerfish black seadevil (sanctuaries.noaa.gov/gallery/MBARI/Matt McIntosh/NOAA)

Karena hidup di kedalaman laut yang ekstrem, perilaku black seadevil tidak banyak diketahui. Bahkan para ilmuwan pun masih terus meneliti ikan unik ini untuk memahami kehidupan dan perilaku black seadevil di dasar laut. Namun, ikan misterius ini lebih sering terlihat sebagai ikan yang suka menyendiri dan mengandalkan kemampuan kamuflase untuk berburu. 

Anglerfish black seadevil tidak terlalu agresif terhadap spesies ikan lain. Tetapi, black seadevil jantan dapat menunjukkan perilaku agresif terhadap betina selama musim kawin. Apalagi saat berkompetisi untuk mendapatkan pasangan, pejantan akan terlibat dalam perkelahian dengan menunjukkan dominasi, mendorong, atau menggigit saingannya untuk mendapatkan betina.

Meskipun penampilannya terkesan aneh dan menyeramkan, nyatanya black seadevil bukanlah spesies ikan ganas. Kemunculannya di luar habitat asli hingga meregang nyawa membuat masyarakat merasa simpati terhadap ikan pemancing ini. Bagaimana tidak, Black seadevil yang begitu malang karena suka menyendiri dan hanya mengandalkan satu-satunya sumber cahaya dari esca di dasar laut yang gelap, justru mati dengan dramatis di atas perairan. Beberapa faktor seperti penyakit, pergeseran arus laut, dan pencemaran di tempat asalnya, diperkirakan menjadi penyebab kematian ikan misterius ini. Anglerfish black seadevil yang sudah mati tersebut kini tengah diteliti oleh ilmuwan di Museum of Nature and Archaeology (MUNA) di Spanyol.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team