ilustrasi waterspout (media.bom.gov.au)
Pertama, mari kita membahas hujan yang disebabkan oleh faktor yang berbeda. Hujan laba-laba disebut National Geographic sebagai 'mass ballooning', sebuah fenomena perpindahan tempat. Video The New York Times menjelaskan bahwa ballooning itu sendiri dilakukan untuk mencari makan dan pasangan, serta menghindari bahaya.
Berikutnya, terdapat hujan katak dan hujan ikan yang dipercaya disebabkan oleh faktor yang sama, waterspout. Mengutip National Ocean Service, waterspout dibagi menjadi tornadic waterspout dan fair weather waterspout.
Pada dasarnya, tornadic waterspout merupakan tornado yang terbentuk di atas air, atau bergerak dari darat ke air. Hal ini dikaitkan dengan badai petir yang sering diikuti angin kencang dan kilat berbahaya. Di sisi lain, fair weather waterspout terbentuk di sepanjang dasar datar gelap dari garis awan kumulus yang berkembang. Waterspout ini umumnya tidak terkait dengan badai petir.
Setelah bergerak di atas air, waterspout yang dapat berputar hingga 160 km per jam ini dapat menarik benda-benda kecil seperti air, kerikil, dan hewan air yang kecil ke dalam corongnya. Angin kencang (updraft) dapat menarik hewan yang lebih besar, seperti burung, kelelawar, katak, serangga, dan ular. Seiring melintasi daratan, waterspout dan angin kencang kehilangan energi untuk berputar. Alhasil, berbagai beban dijatuhkan.