Selama ini, mungkin masih banyak yang mengira kalau anoa (genus Bubalus) itu hanya terdiri atas satu spesies. Padahal, dalam pembagian takson, hewan endemik Indonesia yang satu ini terbagi atas dua spesies berbeda, yakni anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis). Secara fisik, dua spesies ini sangat berbeda, tapi pada kesempatan kali ini kita akan berfokus pada anoa dataran rendah saja.
Spesies anoa yang satu ini punya penampilan rambut berwarna cokelat kekuningan saat muda dan jadi hitam saat sudah dewasa. Selain itu, kulit mereka terbilang tebal. Adapun, terdapat sedikit rambut dengan corak garis warna kuning keputihan di kaki depan. Bagian kepala anoa dataran rendah mirip seperti sapi atau kerbau, tapi tanduk pendek mereka berbentuk segitiga yang agak pipih dan hanya tumbuh sekitar 25—30 cm.
Dibandingkan dengan saudaranya yang tinggal di pegunungan, anoa dataran rendah punya ukuran yang lebih besar. Rata-rata individu tumbuh sepanjang 180 cm, tinggi 90 cm, dan bobot 90—300 kg. Adapun, ukuran jantan lebih besar dari betina. Ada beberapa hal menarik lain dari spesies anoa yang satu ini yang sayang untuk dilewatkan. Yuk, kita lebih mengenal salah satu hewan endemik Indonesia yang satu ini!
