Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tampak dekat elang cokelat
tampak dekat elang cokelat (commons.wikimedia.org/Tony Hisgett)

Intinya sih...

  • Elang cokelat merupakan burung pemangsa berukuran besar dengan rentang sayap lebar hingga 1,9 meter.

  • Bulu elang cokelat bervariasi dari cokelat gelap hingga muda dengan nuansa kekuningan yang memberikan kamuflase di habitatnya.

  • Elang cokelat suka habitat kering dan hidup di sebagian besar Afrika, anak benua India, serta bagian tenggara Timur Tengah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Burung elang dikenal sebagai predator yang ahli berburu. Dengan penglihatan tajam dan cakar kuat, burung elang mampu memangsa berbagai jenis hewan. Namun, tahukah kamu ada burung elang yang justru suka makan bangkai bareng burung bangkai? Namanya adalah elang cokelat. 

Elang cokelat atau tawny eagle merupakan jenis burung pemangsa asli Afrika. Ia dikenal sebagai burung pemangsa yang paling oportunistik. Gak cuma berburu, elang cokelat juga makan bangkai bersama burung bangkai. Namun jangan salah, sifat oportunistiknya ini bikin elang cokelat sangat bermanfaat bagi lingkungan. Kok, bisa? Yuk, simak fakta unik elang cokelat atau tawny eagle berikut untuk mempelajarinya lebih lanjut!

1. Jenis elang sejati

elang cokelat bertengger (commons.wikimedia.org/Thomas Fuhrmann)

Elang cokelat atau tawny eagle (Aquila rapax) merupakan jenis burung pemangsa berukuran besar. Dicatat laman Animalia, burung ini sepanjang 58—75 sentimeter dengan berat 1,5—3 kilogram. Rentang sayapnya bisa mencapai lebar 1,9 meter.

Elang cokelat merupakan salah satu anggota genus Aquila, yakni kelompok elang sejati. Di genus ini, ia bersaudara dengan elang stepa, elang emas, sampai rajawali ekor baji. Dibandingkan saudara-saudaranya di genus Aquila, elang cokelat termasuk yang berukuran sedang.

2. Postur tubuh dan warna yang khas

tampilan sekujur tubuh elang cokelat (commons.wikimedia.org/Eric Kilby)

Elang cokelat memiliki siluet tubuh yang khas. Tubuhnya proporsional dengan leher panjang dan paruh besar. Ekornya pendek dan agak membulat di bagian ujung, bahkan hampir berbentuk persegi. Laman Animalia menyebut ekor elang cokelat lebih menyerupai ekor burung hering atau burung bangkai ketimbang burung elang. Kakinya diselimuti bulu tebal, ciri khas burung pemangsa di subfamili Aquilinae. 

Bulu elang cokelat lumayan bervariasi mengikuti wilayah persebarannya. Burung pemangsa ini bisa berwarna cokelat gelap sampai cokelat muda, biasanya dengan nuansa kekuningan yang khas. Warna kekuningan ini menginspirasi namanya dalam bahasa Inggris, tawny eagle, serta membedakannya dari elang stepa yang lumayan mirip dengannya. Warna kekuningan ini memberikan kamuflase yang apik di habitat pilihannya. 

3. Suka habitat kering

elang cokelat bertengger (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Elang cokelat hidup di sebagian besar Afrika dan anak benua India, serta bagian tenggara Timur Tengah. Burung pemangsa ini senang habitat terbuka beriklim kering. Kamu bisa menjumpainya di wilayah semi-gurun, sabana, stepa, padang rumput, sampai wilayah pegunungan. Meski suka wilayah kering, elang cokelat jarang ditemukan di daerah yang sama sekali tidak memiliki pepohonan. Ia tetap perlu pohon untuk bertengger dan bersarang.

4. Suka bersarang di pohon berduri

elang cokelat di puncak pohon (commons.wikimedia.org/flowcomm)

Sarang elang cokelat membangun sarang yang lumayan besar. Sarang ini dibangun secara kompak oleh sepasang elang cokelat dengan bahan berupa ranting, rumput, dan dedaunan. Seringkali, elang cokelat membangun sarangnya di puncak pohon berduri, utamanya pohon akasia. Menurut laman Oiseaux Birds, elang cokelat merupakan satu-satunya elang Afrika yang sering membangun sarangnya di pohon berduri seperti ini. 

5. Ahli berburu yang suka mencuri

sekelompok elang cokelat bertengger bersama (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Elang cokelat merupakan spesies yang paling oportunistik di subfamili Aquilinae. Burung pemangsa ini memang aktif berburu mangsa. Sebagian besar mangsanya yang berupa hewan kecil ditangkap di tanah, dan gak jarang juga dikejar sambil terbang kalau mangsanya adalah burung. 

Menariknya, selain berburu sendiri, elang cokelat juga termasuk kleptoparasit. Ia sangat mahir mencuri mangsa dari burung pemangsa lain, bahkan gak segan-segan mencuri mangsa dari burung pemangsa yang ukurannya lebih besar. Namun, menurut laman Peregrine Fund, elang cokelat paling sering mencuri dari elang bateleur.

6. Makan bangkai bareng burung bangkai

elang cokelat bersama hering punggung putih (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Eits, keanehan elang cokelat gak berhenti sampai di sifat kleptoparasitnya saja. Gak cuma mencuri, elang cokelat juga suka memakan bangkai hewan. Ia gak segan-segan menyantap sisa bangkai hewan yang ditinggalkan predator lainnya. Bahkan, elang cokelat sering terlihat makan bersama sekelompok burung bangkai. 

Di balik sifat oportunistik ini, ada peran ekologis yang gak main-main. Menurut laman BioDb, perilaku makan oportunistik membuat keberadaan elang cokelat sangat penting di ekosistem. Gak cuma mengendalikan popoulasi hewan mangsa, elang cokelat juga turut membersihkan lingkungan dari penyebaran penyakit yang muncul dari bangkai hewan. Gak heran kalau ada yang menyebut elang cokelat sebagai spesies kunci.

7. Gak akrab sama tetangga

dua elang cokelat di sabana (commons.wikimedia.org/Nevit Dilmen)

Elang cokelat sejatinya merupakan hewan yang suka menyendiri alias soliter. Ia hidup sendirian atau bersama pasangan sehidupsematinya. Menariknya, elang cokelat lumayan teritorial terhadap sesamanya. 

Di luar musim kawin, elang cokelat memang suka berkelompok dengan sesama elang cokelat. Apalagi kalau ada makanan dalam jumlah besar seperti ledakan populasi tikus atau kawanan belalang. Menurut laman Animal Diversityi, burung pemangsa ini bisa ditemukan berkumpul ramai-ramai sampai berjumlah 20 ekor untuk makan makanan yang melimpah. 

Namun, elang cokelat punya wilayah teritori yang sangat luas. Luasnya wilayah teritori ini memberikan jarak yang cukup jauh dengan tetangganya sesama elang cokelat. Alasannya supaya ia bisa menghindari pencurian makanan oleh tetangganya sendiri!

Sungguh burung pemangsa yang unik, ya? Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang elang cokelat atau tawny eagle? Apakah ia termasuk jenis burung pemangsa favoritmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team