Pemimpin Galia, Vercingetorix, bertemu Julius Caesar,Lionel Royer (1899). (wikimedia.org)
Selain karena tidak menganggap dirinya "Kelt", bangsa Kelt juga tidak meninggalkan sejarah tertulis. Alhasil, kita harus melihat catatan musuh Kelt untuk mengetahui sejarah Kelt. Sayangnya, catatan ini sering kali bias dan menjelek-jelekkan Kelt. Perlu kamu tahu, beberapa kelompok suku yang termasuk dalam bangsa Kelt meliputi:
- Galia
- Keltiberia
- Gallaeci
- Galatia
- Briton
- Gael
Sebagai contoh, sejarawan masih mencari tahu kenapa orang Yunani Kuno menyebut orang-orang ini "Κελτοί". Namun, nama tersebut tetap melekat pada kaum Kelt, sekaligus dengan citranya yang brutal, pemabuk, dan kaum yang tidak terpelajar. Bahkan, orang Kelt sering kali digambarkan berperang telanjang sebagai tentara bayaran di Mediterania.
Bangsa Romawi bentrok dengan salah satu kelompok suku Kelt di Italia Utara. Bangsa Romawi menyebut Kelt sebagai "Galia"/Galli karena kebrutalannya. Di bawah Brennus, Galia mengalahkan Romawi pada 390 SM dan menjarah bangsa Romawi hingga ke Sisilia serta menghabisi sebagian besar Senat Romawi.
perang Galia (medium.com)
Saat Kekaisaran Romawi menduduki Semenanjung Iberia (Portugal dan Spanyol masa kini), mereka juga menaklukkan beberapa suku Kelt yang disebut Gallaeci. Bahkan, Julius Caesar mengumandangkan Perang Galia selama 8 tahun untuk mengalahkan Kelt dan beberapa suku di kawasan Gaul (Prancis dan Britania Raya).
Tahu kisah Asterix? Konon, kisah karangan René Goscinny ini mengambil latar setelah Perang Galia. Terlihat akan menang? Namun, Perang Galia dimenangkan oleh Kekaisaran Romawi yang jauh lebih "beradab" dan modern dibandingkan bangsa Kelt!