Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Minuman Beralkohol Unik dari Peradaban Kuno, Bagian Sejarah Dunia

default-image.png
Default Image IDN

Bir, vodka, whiskey, hingga wine merupakan jenis minuman beralkohol yang umum dikonsumsi oleh masyarakat saat ini. Ada pula jenis lain yang biasa ditemukan di negara tertentu. Misalnya soju dari Korea Selatan, sake dari Jepang, campari dari Italia, dan tequila dari Meksiko. 

Keterikatan antara manusia dan minuman beralkohol ternyata telah terjalin sejak periode Neolitikum atau sekitar 10000 SM. Masyarakat dari peradaban kuno umumnya membuat minuman tersebut dengan bahan-bahan alami yang ada di sekitar mereka. Beberapa di antaranya mungkin terdengar mustahil dan aneh di telinga kita. 

Ingin tahu apa saja minuman beralkohol dari peradaban kuno? Simak berikut ini!

1. Bir tertua dari Israel

default-image.png
Default Image IDN

Minuman beralkohol paling tua di dunia saat ini dipegang oleh bir dari Israel. Pada tahun 1956, para arkeolog menemukan artefak yang diduga dipakai untuk membuat bir pada 13 ribu tahun lalu di sekitar Haifa, Israel. 

Residu yang menempel pada artefak menunjukkan bahwa mereka menggunakan gandum, oat, barley, kacang-kacangan (legume), dan serat lenan sebagai bahan dasar bir. Semua bahan dicampur, diberi air, dan didiamkan selama berhari-hari untuk memberi efek fermentasi. 

Walaupun begitu, menurut laporan Smithsonian Magazine, minuman tersebut tidak mengandung alkohol dalam kadar yang tinggi karena terbuat dari bahan alami. Teksturnya juga tampak seperti bubur, bukan minuman cair yang kita kenal saat ini. 

2. Pulque dari Meksiko

default-image.png
Default Image IDN

Dikonsumsi sekitar 2 ribu tahun yang lalu, pulque merupakan minuman beralkohol khas Meksiko. Lebih tepatnya, suku Aztec adalah masyarakat yang menciptakan minuman tersebut. Jadi, pulque bisa dibilang merupakan nenek moyang dari tequila

Dilansir BBC, minuman ini terbuat dari fermentasi tanaman maguey atau agave. Ia tampak seperti sukulen raksasa yang biasa tumbuh di area tandus. Suku Aztec biasa menggunakan pulque dalam upacara keagamaan. 

3. Hajji firuz tepe dari Iran

default-image.png
Default Image IDN

Berikutnya ada hajji firuz tepe yang berasal dari Iran. Dilansir Penn Museum, para arkeolog menemukannya berdasarkan zat-zat yang ada di artefak. Diperkirakan, minuman ini mulai dikonsumsi pada 5400-5000 SM.

Berdasarkan residu pada artefak, masyarakat tempat kemungkinan membuat hajji firuz tepe menggunakan anggur, mirip seperti wine namun diawetkan dengan resin. Tak hanya itu, masyarakat Iran kuno juga membuat dua jenis hajji firuz tepe, yaitu yang berwarna putih dan merah. 

4. Retsina dari Yunani

default-image.png
Default Image IDN

Retsina merupakan salah satu jenis wine yang biasa dikonsumsi masyarakat Yunani Kuno. Ia memiliki rasa seperti ringan dan asam layaknya minyak turpentine atau tusam. Ini karena retsina terbuat dari resin pinus yang didiamkan.

Saking khasnya, minuman ini bahkan dijuluki sebagai "Greek wines of the gods" atau wine Yunani para dewa-dewi. Uniknya, tak seperti minuman alkohol lain di daftar ini, retsina masih sering dinikmati masyarakat Yunani hingga sekarang. 

5. Bir herbal dari Mesir Kuno

default-image.png
Default Image IDN

Masyarakat Mesir Kuno tak hanya terkenal sebagai pembangun peradaban yang andal. Mereka juga ahli dalam membuat minuman beralkohol, lho. Salah satu hasilnya adalah bir herbal yang biasa diminumnya sehari-hari. 

Dilansir Oldest, bir herbal asal Mesir ini dibuat menggunakan anggur, gandum yang dipanggang, jamur, resin, serta barley. Mereka kemudian memfermentasikannya untuk mendapatkan minuman beralkohol yang nikmat. Bukan hanya minuman biasa, bir herbal ini ternyata dipercaya mampu menjadi obat untuk berbagai penyakit. 

6. Conditum paradoxum dari Romawi Kuno

default-image.png
Default Image IDN

Salus! Itulah yang diucapkan bangsa Romawi Kuno saat menenggak conditum paradoxum. Minuman beralkohol ini cenderung lebih manis dibandingkan lainnya. Ini karena ia terbuat dari rebusan madu, kurma, anggur putih, saffron, hingga merica hitam. 

Umumnya, conditum paradoxum disuguhkan untuk para musafir dan dibawa ketika masyarakat sedang bepergian. Dilansir Drink Hacker, minuman ini menimbulkan rasa hangat pada tubuh, sehingga masyarakat sering menyimpannya untuk musim dingin. 

7. Chateau jiahu asal Tiongkok

default-image.png
Default Image IDN

Chateau jiahu, minuman fermentasi asal Tiongkok ini banyak dikonsumsi pada era Dinasti Shang dan Zhou (1250-1000 SM). Para arkeolog menemukan residunya di sebuah tungku yang ditemukan di Jiahu, Tiongkok. 

Dilansir Oldest, minuman ini diperkirakan terbuat dari beras, madu, dan buah-buahan. Menurut penelusuran, ternyata chateau jiahu mirip dengan wine yang dikonsumsi masyarakat Timur Tengah pada era yang sama. 

Selain yang disebutkan di atas, sebenarnya masih banyak lagi jenis minuman beralkohol dari peradaban kuno di dunia. Ada shedeh dari Mesir, soma dari India, kykeon dari Yunani, hingga posca dari Romawi. Semuanya dibuat dari bahan-bahan yang banyak ditemukan di sekitar masyarakat sehingga memiliki rasa yang khas. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Izza Namira
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us