Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tampilan owa serudung
tampilan owa serudung (commons.wikimedia.org/Thomas Tolkien)

Intinya sih...

  • Owa serudung merupakan jenis kera kecil berlengan panjang yang dikenal suka bernyanyi dengan nada unik dan bersifat personal.

  • Owa serudung tersebar luas di Asia Tenggara, hidup di hutan hujan tropis dan hutan monsun, serta tidur belasan jam di atas pohon setiap hari.

  • Owa serudung adalah frugivor alias hewan pemakan buah-buahan, suka sekali buah-buahan yang sudah matang karena rasa manisnya dan kaya karbohidrat dan gula.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hutan-hutan Sumatra merupakan salah satu ekosistem tertua dan terkaya di bumi. Daerah ini jadi rumah bagi spesies menakjubkan seperti orangutan, harimau sumatra, sampai gajah asia. Tahukah kamu kalau jauh di pedalaman hutan Sumatra juga hidup sejenis kera kecil yang dikenal karena nyanyiannya? Namanya adalah owa serudung.

Owa serudung atau lar gibbon merupakan sejenis kera kecil berlengan panjang. Kera ini dikenal suka bernyanyi dengan nada unik dan bersifat personal. Namun, bernyanyi bukan satu-satunya bakat yang dimiliki owa serudung. Tahukah kamu kera ini punya bakat berayun yang menjadikannya mamalia arboreal tercepat di dunia? Berikut fakta unik owa serudung atau lar gibbon yang perlu kamu tahu berikut ini!

1. Jenis owa yang paling banyak dikenal dan dipelajari

tangan dan kaki berambut putih pada owa serudung (commons.wikimedia.org/F.Lamiot)

Owa serudung atau lar gibbon (Hylobates lar) merupakan salah satu jenis owa yang bisa ditemukan di Indonesia. Owa sendiri merupakan jenis kera kecil yang dikelompokkan dalam keluarga Hylobatidae. Beberapa menyebut kera ini ungka, wawa, atau wakwak. Beda dari kera besar seperti orangutan, owa bertubuh kecil dan gak membangun sarang. Owa serudung merupakan jenis owa yang paling banyak dikenal dan dipelajari.

2. Penghuni hutan hujan dan hutan monsun

owa serudung di habitat aslinya (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Owa serudung tersebar luas di Asia Tenggara, mulai dari Indonesia, Malaysia, sampai Thailand. Di Indonesia, owa serudung bisa dijumpai di Pulau Sumatra. Spesies ini pernah ada di tenggara provinsi Yunnan, Tiongkok, tapi sudah bertahun-tahun tidak terlihat di wilayah tersebut. 

Owa serudung menghuni hutan hujan tropis dan hutan monsun. Ia hidup di area kanopi atas dan jarang terlihat dekat dengan tanah. Menurut laman New England Primate Conservancy, owa serudung ditemukan sampai di ketinggian 1.200 meter. Ia mencari makan berupa buah-buahan di ketinggian 24 meter untuk menghindari kompetisi dengan primata lain seperti makaka.

3. Tidur belasan jam di atas pohon setiap hari

owa serudung saling membersihkan (commons.wikimedia.org/Frank Lehmann)

Owa serudung bersifat arboreal. Ia habiskan sebagian besar masa hidupnya di atas pohon. Menurut informasi dari laman Animalia, primata ini rata-rata habiskan 15,5 jam beristirahat di atas pohon, mulai dari sebelum senja sampai keesokan paginya. Hal ini untuk menghindari terdeteksi oleh predator. Ia juga selalu memilih pohon yang berbeda setiap malam untuk berisirahat.

4. Warna kontras yang cantik dan khas

variasi warna owa serudung (commons.wikimedia.org/MatthiasKabel)

Owa serudung punya dua variasi warna. Ada variasi gelap (abu-abu, hitam, dan cokelat muda) dan variasi terang (krem muda dan cokelat muda). Baik jantan dan betina bisa punya kedua variasi warna ini. 

Ciri khas yang dimiliki owa serudung adalah rambut putih yang melingkari wajahnya yang gelap. Tangan dan kakinya juga berambut putih, karenanya ia juga disebut white-handed gibbon. Kontras warna jadi ciri khas owa serudung.

Warna kontras ini sangat penting dalam kelangsungan hidup serta interaksi sosial owa serudung. Laman Biodb menjelaskan kalau kontras warna ini berfungsi sebagai kamuflase. Warna kontras juga bantu owa serudung mengenali satu sama lain di antara lebatnya pepohonan hutan.

5. Tempuh belasan meter dalam sekali ayun

aksi owa serudung saat berayun (commons.wikimedia.org/William Warby)

Owa serudung bergerak dengan cara berayun dari satu dahan pohon ke dahan pohon lain. Moda bergerak ini disebut brachiation. Menariknya, owa serudung disebut true brachiator atau “pengayun sejati.”

Owa serudung dibekali jari melengkung, lengan sangat panjang, dan kaki pendek. Ketiga hal ini mendukung gaya hidupnya berayun-ayun di pepohonan. Menurut New England Primate Conservancy, owa serudung bisa menempuh jarak 15 meter dalam sekali ayunan, dan mencapai kecepatan ayunan 56 kilometer per jam. Gak heran kalau owa serudung disebut mamalia arboreal tidak terbang yang tercepat di dunia.

6. Pencinta buah-buahan manis

Owa serudung duduk di rerumputan. (commons.wikimedia.org/Fiver, der Hellseher)

Owa serudung merupakan frugivor alias hewan pemakan buah-buahan. Primata ini suka sekali buah-buahan yang sudah matang karena rasa manisnya dan kaya karbohidrat dan gula. Buah-buah akan dicicipi terlebih dulu untuk mencari tahu tingkat kematangan dan kadar gula di dalamnya. Sekitar hampir 50 persen diet owa serudung diisi oleh buah ara. Buah ara memang gak memiliki nutrisi sebanyak buah lain, tapi banyak tersedia dan selalu ada sepanjang tahun.

7. Bakat bernyanyi yang gak ada duanya

owa serudung bernyanyi (commons.wikimedia.org/壽山動物園 Shoushan Zoo)

Owa serudung sangat suka bernyanyi. Dilansir New England Primate Conservancy, kera ini umumnya habiskan 4 persen dari waktunya dalam sehari untuk bernyanyi. Angka ini merupakan yang terbesar di antara kera lainnya. Sebagai perbandingan, simpanse afrika cuma bersuara 1—2 persen dan gorila afrika 3 persen. 

Owa serudung hasilkan dua lagu utama yang lumayan identik, artinya menggunakan bunyi atau nada yang sama, tapi diaransemen ulang dengan cara yang unik. Sepasang owa serudung juga suka berduet bersama pasangan dengan nada suara yang unik. Suara nyanyian owa serudung bisa melebihi 100 desibel dan terdengar sampai lebih dari 1 kilometer. Nyanyiannya memang harus lantang supaya bisa menembus tebalnya hutan untuk mengirimkan pesan.

Sungguh primata yang menarik, bukan? Sayangnya, owa serudung merupakan hewan terancam punah. Meski termasuk hewan dilindungi di Indonesia, owa serudung tetap terancam oleh penebangan hutan dan perburuan. Semoga keberadaan primata ini bisa lebih terjaga, ya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team