Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Lion-tailed Macaque, Singa Versi Primata!

Lion-tailed Macaque
Lion-tailed Macaque (commons.m.wikimedia.org/T. R. Shankar Raman)
Intinya sih...
  • Primata dengan ‘Surai’ ala Singa
    • Mirip mini singa dengan jambul ekor dan surai cokelat ke bau-abuan.
    • Betina 33% lebih kecil dari jantan, mengalami dimorfisme seksual.
    • Mempunyai Pipi Layaknya Hamster
      • Makanan beragam, kantong pipi untuk menyimpan makanan sementara.
      • Turut membantu penyebaran benih tanaman di hutan.
      • Hidup dalam Kelompok yang Besar, Tapi Sering Menyendiri
        • Hidup dalam kelompok besar, monyet jantan c
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah hutan tropis pegunungan Western Ghats, India barat daya, hidup seekor primata yang tampak seperti miniatur singa — Lion-tailed Macaque (Macaca silenus). Dengan janggut tebal keperakan di sekitar wajahnya dan ekor berjambul seperti milik singa, primata ini menjadi sangat mudah untuk dikenali. Meski penampilannya gagah, nasibnya kini tak sekuat julukannya, populasi Lion-tailed Macaque terus menurun akibat hilangnya habitat dan fragmentasi hutan. Namun di balik tantangan itu, spesies ini menyimpan banyak fakta menarik yang membuatnya begitu istimewa. Berikut faktanya!

1. Primata dengan ‘Surai’ ala Singa

Lion-tailed Macaque
Lion-tailed Macaque (commons.m.wikimedia.org/Gannu03)

Bisa dibilang primata ini adalah gambaran versi mini sang raja hutan – singa. Bagaimana tidak, mereka memiliki kesamaan dengan sang raja hutan itu. Seperti yang kita ketahui singa memiliki jambul di ujung ekornya, dan jambul ini juga dimiliki oleh primata ini. Selain itu, ciri khas yang menonjol pada singa, menjadi ciri khas juga pada primata satu ini. Primata ini memiliki surai seperti singa berwarna cokelat ke bau-abuan yang sangat mencolok yang melingkari wajahnya. Sebagian besar tubuhnya ditutupi dengan bulu berwarna hitam mengkilap.

Dilansir dari New England Primate Conservancy, monyet betina dewasa berukuran sekitar 33% lebih kecil daripada monyet jantan dewasa. Betina memiliki ukuran tubuh sekitar 42-46 cm dan dengan berat sekitar 6 kg. Sementara jantan memiliki panjang tubuh sekitar 51-61 cm dan dengan berat sekitar 5-10 kg. Ini menunjukkan bahwa mereka mengalami dimorfisme seksual.

2. Mempunyai Pipi Layaknya Hamster

Lion-tailed Macaque
Lion-tailed Macaque (commons.m.wikimedia.org/Siva Naturewild)

Beragam makanan mereka makan, mulai dari yang bersumber dari tanaman hingga bersumber dari hewan. Namun, sebagian besar mereka memakan buah-buahan, dan untuk melengkapi itu mereka juga memakan biji-bijian, daun muda, beri, kacang-kacangan, kulit kayu, nektar, getah, jamur, hingga lumut kerak. Selain itu, diketahui juga bahwa jika mereka memasuki area pemukiman warga, mereka terkadang memakan jambu biji, markisa, hingga kopi. Selain memakan bersumber dari tumbuhan, mereka juga sering memangsa hewan invertebrata hingga vertebrata –seperti serangga, laba-laba, capung, ngengat, katak pohon, kadal, burung, kelelawar, dan masih banyak lagi.

Namun, uniknya adalah mereka dikaruniai dengan kantong pipi yang dapat menyimpan makanan sementara. Sehingga mereka dapat mengumpulkan makanan secara efisien dan dapat membawa makanan ke tempat tinggalnya tanpa memakan di sumber makanan.

Karena mereka memakan buah dan juga biji-bijian, mereka turut membantu dalam penyebaran benih tanaman di hutan. Apalagi mereka mempunyai wilayah jelajah yang cukup luas, sehingga memungkinkan mereka menyebarkan benih cukup jauh. Namun, diketahui juga bahwa beberapa pohon kopi tumbuh karena kebiasaan primata ini yang suka memakan kopi milik warga.

3. Hidup dalam Kelompok yang Besar, Tapi Sering Menyendiri

Lion-tailed Macaque
Sekelompok Lion-tailed Macaque (commons.m.wikimedia.org/N.A.Nazeer)

Mereka hidup dalam kelompok yang terdiri 4-30 ekor. Namun uniknya, dilansir dari New England Primate Conservancy, walaupun mereka hidup dalam kelompok yang cukup besar, monyet jantan cenderung menyendiri daripada bersosialisasi dengan kelompoknya. Dalam satu kelompok biasanya terdapat banyak betina daripada jantan, jantan biasanya terdiri dari 1-3 ekor per kelompoknya. Maka dari itu, mereka ‘menganut’ sistem perkawinan poligini –yang di mana jantan memiliki pasangan lebih dari satu. Mereka menghabiskan waktu sekitar 162-186 hari untuk mengandung sang bayi. Namun uniknya, sang induk sering memilih anak kesayangan, dan biasanya anak kesayangannya berjenis kelamin jantan – hingga sang induk menghabiskan waktu dua kali lebih banyak untuk mengasuhnya.

4. Menjadi Salah Satu Primata Endemik India

Lion-tailed Macaque
Lion-tailed Macaque (commons.m.wikimedia.org/Rison Thumboor)

Mereka merupakan primata endemik di pegunungan Ghats Barat di india barat daya dan menempati ketinggian antara 100 m hingga 1.300 m. Mereka hidup berbatasan dengan perbukitan Kalakkad di selatan dan hutan hujan Sirsi-Honnavara di utara. Dan wilayah persebarannya dipisahkan oleh celah pegunungan rendah yang disebut celah Palghat.

Mereka menghabiskan sebagian waktunya di pepohonan, tetapi terkadang mereka turun ke tanah untuk mencari makanan. Mereka sangat menyukai tinggal di hutan tropis abadi yang masih alami dan tua. Namun, mereka juga diketahui dapat hidup di habitat yang sudah terfragmentasi oleh pembangunan manusia, akan tetapi biasanya mereka menempati tempat yang di mana manusia menanam tanaman, seperti buah-buahan – yang merupakan makanan favoritnya.

5. Keberadaannya Terancam Akibat Fragmentasi Habitat

Lion-tailed Macaque
Kematian Lion-tailed Macaque Akibat Kecelakaan (commons.m.wikimedia.org/Kannan Kannan)

Primata ini tergolong sebagai spesies terancam punah atau Endangered, dan juga masuk dalam The IUCN’s Red List of Threatened Species. Diperkirakan populasi mereka di alam liar hanya 4.000 ekor. Ancaman yang sangat serius adalah habitatnya yang hilang akibat fragmentasi secara terus menerus. Sebagian besar wilayah habitatnya telah ditebang untuk dijadikan lahan pekebuanan, pembangunan bendungan, pertambangan, pembangunan jalan, pembangunan saluran listrik, hingga kematian di jalan. Selain itu, perburuan terhadap primata ini masih sering terjadi. Biasanya mereka diburu untuk dijadikan sebagai ‘obat’, diambil dagingnya, dan ditangkap untuk di perjual-belikan di pasar hewan peliharaan ilegal. Dilansir dari New England Primate Conservancy, karena semua ancaman itu, perkiraan menunjukkan populasi primata ini kemungkinan akan terus menurun lebih dari 20% selama sekitar 25 tahun ke depan.

Mereka tercantum dalam perjanjian CITES (Convention on Internasional Trade in Endangered Species), hingga dilindungi oleh Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar di India Tahun 1972. Mereka sangat dilindungi di sana, bahkan mendapat perlindungan tingkat tinggi oleh pemerintah. Hingga kini, mereka hidup di beberapa kawasan lindung di India.

Lion-tailed Macaque bukan sekadar monyet dengan penampilan mirip singa — ia adalah simbol keanggunan dan keseimbangan alam di hutan tropis India. Dari janggut keperakan hingga gaya hidupya, setiap aspek menunjukkan betapa uniknya primata ini. Namun di balik keindahannya, mereka menghadapi ancaman serius akibat hilangnya habitat. Melindungi Lion-tailed Macaque berarti melestarikan hutan tropis Western Ghats dan seluruh kehidupan yang bergantung padanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Rahasia Kota Petra, Peradaban yang Hilang di Gurun Yordania

13 Okt 2025, 18:49 WIBScience