potret armada Boeing 747-400 Combi dalam livery KLM Asia di tahun 2010, KLM Asia adalah anak perusahaan KLM yang terdaftar di Taiwan (commons.wikimedia.org/Kok Vermeulen)
Sebagaimana diinformasikan dalam situs resmi KLM, KLM memiliki sejumlah anak perusahaan (subsidiaries) yang meliputi berbagai bidang seperti maskapai penerbangan, pengangkutan kargo, katering, servis, sekolah penerbangan dan sebagainya. Untuk anak perusahaannya yang dengan kategori maskapai adalah: Transavia Airlines, KLM Cityhopper yang merupakan maskapai regional yang bermarkas di Belanda utara, KLM Cityhopper UK Ltd dan KLM Asia. KLM juga memiliki anak perusahan di bidang pengangkutan udara (cargo airline) bernama Martinair Holland NV.
Salah satu fakta unik ada di Maskapai KLM Asia yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh KLM Royal Dutch Airlines dan terdaftar di Taiwan. Airwaysmag melansir bahwa KLM Asia didirikan pada tahun 1995 untuk mengatasi pengangkutan penumpang dari Amsterdam ke Taipei dan sebaliknya yang terdampak kebijakan politik China yang melarang setiap pesawat yang terbang ke Taiwan tidak diizinkan untuk mendarat di China daratan. Karena KLM Asia terdaftar di Taiwan, maka maskapai tersebut memiiliki entitas yang berbeda dengan KLM Royal Dutch Airlines (KLM pusat) dan armada pesawat yang digunakan tidak sama dengan KLM pusat yang pesawatnya terbang ke China.
Pesawat KLM Asia memiliki warna livery yang sama dengan KLM pusat hanya saja bendera Uni Eropa dan Belanda serta simbol mahkota dihilangkan dan diberikan tulisan Asia di bawah tulisan KLM. Pada tahun 2004 KLM dan Air France melakukan merger dan membentuk Air France-KLM, kemitraan maskapai penerbangan terbesar di dunia. Meskipun melakukan merger namun kedua perusahaan tersebut akan memakai dan mempertahankan identitas brand mereka sendiri
Selain cerita kesuksesan perjalanan sejarahnya, KLM juga memiliki sejumlah kisah sedih insiden dan kecelakaan pesawatnya yang merenggut korban jiwa. Salah satu kecelakaan terburuk dalam sejarah KLM adalah kecelakaan yang terjadi pada tanggal 27 Maret 1977 di Bandara Tenerife, Spanyol. Kecelakaan terjadi ketika pesawat jumbo jet Boeing 747 KLM flight 4805 tengah lepas landas di tengah kabut tebal dan bertabrakan dengan sisi kanan pesawat Boeing 747 Pan Am flight 1736 yang masih berada di landasan pacu. Peristiwa tersebut menewaskan seluruh 248 orang penumpang dan awak KLM dan 335 orang di dalam pesawat Pan Am, hanya 61 orang yang selamat dari pesawat Pan Am. Kecelakaan tersebut merupakan salah satu kecelakaan paling mematikan dalam sejarah penerbangan.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih saat ini termasuk penggunaan Artificial intelligence (AI) dalam teknologi pesawat terbang untuk menambah keamanan dan kenyamanan penerbangan diharapkan akan semakin mengurangi kecelakaan pesawat yang fatal akibat human error . Statistik membuktikan bahwa pesawat terbang adalah salah satu moda transportasi yang paling aman.
Bagaimana, apakah tertarik untuk mendapatkan pengalaman terbang bersama KLM, maskapai ikonik Belanda ini?