5 Perbedaan antara Pesawat Jet dan Pesawat Propeller

- Pesawat jet dan pesawat propeller memiliki perbedaan pada sistem propulsinya
- Perbedaan lainnya adalah kecepatan dan kemampuan terbang di ketinggian masing-masing pesawat
Industri penerbangan punya berbagai jenis pesawat, beberapa yang sering dianggap keren adalah pesawat jet dan pesawat propeller alias pesawat baling-baling. Pesawat jet dan pesawat propeller sering menjadi perbincangan karena perbedaan mencolok yang dimiliki keduanya. Meski keduanya berfungsi untuk membawa penumpang dan barang melalui udara, cara kerja, kecepatan, efisiensi bahan bakar, serta penggunaannya dalam berbagai situasi sangat berbeda.
Di sini, kita akan mengupas lebih dalam tentang perbedaan antara pesawat jet dan pesawat propeller. Dengan begitu, kamu bisa memahami keunggulan masing-masing dan kapan jenis pesawat tertentu lebih cocok digunakan. Simak sampai tuntas, ya!
1. Jenis mesin

Perbedaan paling mendasar antara pesawat jet dan propeller ada pada sistem propulsinya. Pesawat jet ditenagai oleh mesin jet, entah turbojet (biasanya digunakan oleh jet militer) atau turbofan (biasanya untuk jet pribadi dan pesawat komersil). Mesin jet bekerja dengan cara menyedot udara, memampatkannya, mencampurnya dengan bahan bakar, lalu membakarnya untuk mengeluarkan gas buang berkecepatan tinggi yang mendorong pesawat maju. Cara ini membuat pesawat jet bisa terbang dengan kecepatan tinggi dan di ketinggian lebih tinggi.
Di sisi lain, pesawat propeller ditenagai oleh mesin turboprop. Mesin ini juga membakar campuran udara dan bahan bakar, tapi energinya dipakai untuk memutar baling-baling. Baling-baling ini yang menghasilkan dorongan dengan menciptakan perbedaan tekanan udara di sekitarnya sehingga pesawat bisa bergerak. Desain ini lebih efisien di kecepatan dan ketinggian rendah dibanding mesin jet.
2. Kecepatan dan ketinggian

Perbedaan lainnya ada di kecepatan dan kemampuan terbang di ketinggian masing-masing pesawat. Pesawat jet dirancang untuk kecepatan tinggi, biasanya terbang di atas 9.144 meter. Pesawat ini bisa mencapai kecepatan lebih dari 500 knot (sekitar 575 mph), cocok untuk perjalanan jarak jauh. Ketinggian terbang yang lebih tinggi juga membuat pesawat ini bisa menghindari turbulensi dan cuaca buruk, menjadikan pengalaman terbang lebih nyaman.
Pesawat propeller biasanya terbang di ketinggian lebih rendah (sekitar 6.096 hingga 7.620 meter) dengan kecepatan lebih lambat, sekitar 200 sampai 400 knot (sekitar 230 sampai 460 mph). Pesawat propeller lebih cocok digunakan untuk penerbangan jarak pendek atau antar kota di wilayah yang gak terlalu jauh.
3. Jarak dan efisiensi

Pesawat jet punya jangkauan lebih jauh, bisa terbang lebih dari 8.047 kilometer tanpa perlu isi ulang bahan bakar. Oleh karena itu, pesawat ini kerap dipakai untuk penerbangan internasional dan jarak jauh. Hanya saja, pesawat jet biasanya lebih boros bahan bakar, terutama sewaktu takeoff dan landing karena kecepatannya yang tinggi.
Pesawat propeller lebih hemat bahan bakar di rute-rute pendek, sehingga sangat cocok untuk penerbangan antar kota atau regional yang gak perlu jarak jauh. Pesawat ini juga bisa beroperasi dari bandara kecil dengan landasan pacu lebih pendek. Dengan demikian, pesawat propeller lebih fleksibel dipakai terbang ke daerah-daerah terpencil.
4. Kenyamanan penumpang

Pengalaman penumpang juga beda antara pesawat jet dengan pesawat propeller. Biasanya pesawat jet lebih nyaman karena memiliki kabin lebih luas dan lebih tenang sewaktu berada di ketinggian. Teknologi mesin jet juga membuat perjalanan lebih halus karena bisa terbang di atas gangguan cuaca.
Sementara, pesawat propeller meski nyaman untuk penerbangan pendek, pesawat ini lebih rentan kena turbulensi karena terbang di ketinggian lebih rendah. Akan tetapi, pesawat ini menawarkan pemandangan indah yang lebih jelas.
5. Aplikasi

Pesawat jet biasanya dipakai untuk penerbangan komersial jarak jauh, angkutan kargo antar benua, dan operasi militer yang butuh kecepatan dan kelincahan. Desainnya sangat cocok untuk rute yang sibuk dan butuh efisiensi waktu.
Pesawat propeller sering dipakai untuk penerbangan regional, pelatihan pilot, pertanian, dan evakuasi medis di daerah terpencil. Karena bisa terbang dari landasan pacu lebih pendek, unit ini cocok untuk akses ke daerah yang kurang berkembang.
Secara umum, pesawat jet dan pesawat propeller punya peran penting di dunia penerbangan, mereka melayani kebutuhan yang beda tergantung desain dan kemampuan operasional mereka. Pesawat jet unggul dalam kecepatan, ketinggian, dan perjalanan jarak jauh, cocok untuk penerbangan internasional. Sedangkan, pesawat propeller lebih efisien di rute-rute pendek dan fleksibel untuk akses ke bandara kecil.
Referensi
Fly Volato. Diakses pada Januari 2025. Turboprop Plane vs. Jet: Speed, Altitude, Efficiency Differences https://flyvolato.com/turboprop-plane-vs-jet/
One Monroe Aerospace. Diakses pada Januari 2025. Jet Engines vs Turboprops: What’s the Difference? https://monroeaerospace.com/blog/jet-engines-vs-turboprops-whats-the-difference/
Sheffield School of Aeronautics. Diakses pada Januari 2025. Jet vs. Plane https://www.sheffield.com/2022/difference-between-jet-and-airplane.html
Singapore Air Charter. Diakses pada Januari 2025. Jet plane vs airplane: What’s the difference? https://singaporeaircharter.com/jet-plane-vs-airplane/
Sky Aviation Holdings. Diakses pada Januari 2025. Jet vs turboprop: What’s the difference? https://skyaviationholdings.com/jet-vs-turboprop/