Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Elang martial (pixabay.com/M, Shceller)
Elang martial (pixabay.com/M, Shceller)

Elang martial merupakan spesies elang yang berasal dari Afrika. Mereka merupakan elang terbesar yang ada di sana. Panjang tubuhnya berada di kisaran 78--96 cm dengan berat 3--6 kg. Lebar kepakan sayapnya bisa mencapai 1,8--2,6 meter, lho!

Nama ilmiah dari elang martial sendiri adalah Polemaetus bellicosus. Tahukah kamu bahwa elang martial sangat kuat? Tidak hanya kemampuan terbangnya yang luar biasa, mata tajamnya juga membantunya mendeteksi mangsa, lho!

1. Wilayah penyebaran elang martial

elang martial (commons.m.wikimedia.org/Lip Kee)

Elang martial banyak ditemukan di sub-sahara Afrika. Mereka lebih memilih hidup di hutan terbuka dan tepi hutan, sabana berhutan, dan semak belukar. Animalia menginformasikan bahwa elang martial menghindari hutan dengan kanopi tertutup dan gurun yang sangat gersang. Di bagian selatan Afrika, elang martial beradaptasi dengan habitat terbuka daripada habitat lain di wilayah jelajahnya, seperti semi gurun dan sabana terbuka yang memiliki sebaran pepohonan serta bukit berhutan. Di daerah gurun Namibia, elang martial biasanya memanfaatkan sungai yang bersifat sementara dan menyukai kawasan terpencil dan terlindungi.

2. Elang martial bisa mendeteksi mangsa dari jarak 5 km

elang martial (pixabay.com/M, Shceller)

Elang martial mempunyai penglihatan yang tiga kali lebih baik dari manusia. Mereka bisa terbang lebih tinggi dari burung pemangsa lainnya, lalu mendeteksi mangsa dari jarak 5 km dengan penglihatannya yang luar biasa. Elang martial banyak menghabiskan sebagian besar waktunya di arus udara panas. Dilansir Africa Freak, mereka bahkan tidak perlu mengepakkan sayapnya dan hanya meluncur di ketinggian. Elang martial seperti pemburu rahasia yang mematikan.

3. Elang martial adalah pemakan oportunistik

elang martial (commons.m.wikimedia.org/Thomas Fuhrmann)

Elang martial adalah pemburu karnivora yang oportunistik. Mereka memangsa mamalia, burung, reptil, atau hewan apa pun yang bisa mereka temukan. Bukan tanpa alasan, hal itu lantaran elang martial juga kerap memburu antelop kecil, beberapa monyet, kambing, domba domestik, bangau, hingga angsa. Di lain waktu, kamu mungkin bisa menyaksikannya memburu kadal, ular berbisa, anjing liar, dan kucing liar dengan ukuran sedang.

4. Elang martial sangat pendiam

elang martial (commons.m.wikimedia.org/Dominic Sherony)

Elang martial adalah burung penyendiri yang kebanyakan diam sepanjang tahun. Tapi, mereka juga melakukan panggilan dan vokalisasi seperti tangisan saat musim kawin, jelas Kidadl. Elang martial sepertinya tergolong hewan yang benar-benar tidak ingin suaranya terdengar.

5. Kemampuan terbang elang martial sangat luar biasa

elang martial (commons.m.wikimedia.org/Lip Kee)

Elang martial bisa terbang di ketinggian dengan kecepatan rata-rata mencapai 230 km/jam. Mereka juga bisa terbang jarak jauh tanpa mengepakkan sayapnya, lho! Salah satu elang martial pernah dilaporkan terbang selama 5 jam dengan jarak 161 km tanpa mengepakkan sayapnya. Luar biasa!

6. Elang martial bisa patahkan lenganmu, berhati-hatilah!

elang martial (commons.m.wikimedia.org/Thomas Fuhrmann)

Elang martial sangat kuat. Kamu mungkin harus berhati-hati jika menemui spesies elang satu ini. Cakarnya bisa mematahkan lenganmu, bahkan membawa terbang anak-anak kecil. Untungnya, itu hanyalah perkiraan kekuatan dari elang martial karena mereka cenderung pemalu dan memilih menghindari manusia.

7. Tingkat perkembangbiakan elang martial sangat lambat

elang martial (commons.m.wikimedia.org/Bernard Dupont)

Elang martial mempunyai tingkat perkembangbiakan yang sangat rendah. Betina hanya menghasilkan satu telur atau sangat jarang dua telur setiap dua tahun seperti dilansir Owlcation. Betina sebagian besar mengerami telur dan hanya meninggalkan sarang saat menari makan. Telur tersebut dierami selama 45 hari dan anak elang yang baru menetas akan aktif setelah sekitar 20 hari. Dibutuhkan waktu hingga 10 minggu saat bulu elang muda tumbuh untuk bisa melakukan penerbangan pertamanya pada hari ke-100.

8. Elang martial betina jauh lebih besar dari jantan

elang martial (commons.m.wikimedia.org/Bernard Dupont)

Perbedaan ukuran jantan dan betina pada burung pemangsa cukup berbeda dari burung lain. Betina berukuran 10 persen lebih besar dari jantan dan lebih berat 36 persen. Bahkan, betina memiliki kaki yang terlihat lebih kokoh daripada jantan.

9. Elang martial adalah pengembara

elang martial (commons.m.wikimedia.org/Bernard Dupont)

Elang martial merupakan pengembara yang menjelajahi rentang wilayah sangat luas. Karena menduduki puncak rantai makanan dan tidak memiliki pemburu alami, tingkat teritorialnya juga tinggi. Mereka cenderung tidak menyukai terlalu berdekatan satu sama lain. Kisaran rata-rata elang martial di Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan adalah 108 kilometer persegi. Tapi, terdapat kelompok elang martial pengembara dikenal sebagai floater yang menghabiskan waktunya untuk menjelajah dan bisa melintasi wilayah seluas 44.000 kilometer persegi.

10. Elang martial setia pada pasangannya

elang martial (pixabay.com/Monika)

Sistem perkawinan elang martial adalah monogami. Mereka berpasangan seumur hidupnya. Musim kawin mereka bergantung pada wilayah yang mereka tempati. Di Senegal, musim kawin terjadi selama bulan November--April, di Sudan terjadi medio Januari--Juni, di timur laut Afrika mengambil waktu pada Agustus hingga Juli. Mereka akan membangun sarang besar bersama yang biasanya membutuhkan waktu selama beberapa bulan. Sarangnya dibangun di pohon besar dan ditempatkan di cabang utama pada ketinggian 6--20 meter dari tanah.

Elang martial merupakan spesies elang yang sangat luar biasa. Mereka begitu mendominasi sehingga berada di puncak rantai makanan dan tidak memiliki pemburu alami. Kamu harus berhati-hati saat menemuinya karena elang ini diasumsikan mempunyai kekuatan yang bisa mematahkan lengan manusia. Meski begitu, kamu tidak perlu panik kita berjumpa dengan hewan ini sebab elang martial cenderung menghindari manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team