burung kagu didekati manusia (commons.wikimedia.org/Pierre Fidenci)
Dulu, kagu hidup dalam damai tanpa khawatir dikejar predator. Namun, hal itu berubah saat manusia memperkenalkan anjing dan kucing ke Kaledonia Baru. Kagu yang diduga kehilangan kemampuan terbang karena bereveolusi di habitat tanpa predator jadi sasaran empuk anjing dan kucing liar.
Angka populasi kagu langsung menurun begitu predator diperkenalkan ke habitatnya. Belum lagi tingkat reproduksinya yang gak begitu tinggi. Kagu cuma menghasilkan satu anak dalam sekali waktu. Diduga hal ini untuk mencegah kelebihan populasi di tempat tinggalnya yang kecil, ungkap laman National Wildlife Federation.
Untungnya, kagu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah setempat dan organisasi konservasi internasional. Spesies yang jadi burung nasional Kaledonia Baru ini menikmati perlindungan hukum dari berbagai ancaman, seperti perdagangan dan perburuan liar.
Semoga saja situasi yang dihadapi kagu bisa membaik, ya! Setelah mengenal kagu lebih jauh, bagaimana pendapatmu tentang "hantu hutan" dari Kaledonia Baru ini?