Pada 2022, Badan Antariksa Nasional Tiongkok atau China National Space Administration (CNSA) mengumumkan rencananya untuk mengirim pesawat antariksa ke planet Neptunus. Seperti yang disebutkan oleh Planetary Society, tanggal peluncurannya direncanakan sekitar tahun 2030 dan diperkirakan tiba pada 2040. Wahana antariksa ini akan menjadi wahana buatan manusia kedua yang pernah mengunjungi planet biru (Neptunus) di Tata Surya setelah Voyager 2, pada 1989.
Raksasa es Neptunus terkenal dengan rona biru langit dan badainya. Planet ini menjadi planet terjauh dari matahari. Sejak penerbangan lintas Voyager 2 pada 1989, kita jadi tahu sekilas gambaran tentang Neptunus yang dingin itu. Para ilmuwan NASA juga berencana kembali untuk mempelajari lebih lanjut planet Neptunus. Sayangnya, terlepas dari semua rencana dan proposal, misi antariksa NASA ke Neptunus belum terwujud. Namun, ada yang tidak kalah menarik dari Neptunus itu sendiri, yaitu "bulan" Neptunus yang terbesar, Triton.
Triton pertama kali ditemukan pada 1847 oleh Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. Namun, saat itu belum dinamai hingga 1880. Meskipun jarang dibahas, Triton menjadi salah satu satelit alami paling misterius di Tata Surya. Seperti yang dicatat Encyclopedia of the Solar System, kunjungan singkat Voyager 2 hanya memperlihatkan sekitar 40 persen permukaan Triton. Sebagian besarnya masih belum diketahui. Nah, apa saja, ya, fakta-fakta menarik tentang Triton?