Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
salah satu potret pelandu aru (commons.m.wikimedia.org/NasserHalaweh)
salah satu potret pelandu aru (commons.m.wikimedia.org/NasserHalaweh)

Intinya sih...

  • Pelandu aru adalah marsupial kecil asal Papua Nugini dengan ciri khas bulu tebal dan lembut berwarna cokelat, serta garis gelap di pipi.
  • Habitat pelandu aru terletak di Kepulauan Aru dan Kai, hutan kering subtropis dan tropis, sabana kering, semak belukar, serta padang rumput.
  • Mereka aktif mencari makan di semak-semak pada siang hari dan merumput di tepian hutan pada malam hari, namun populasinya terancam oleh kedatangan pemangsa dari luar wilayah dan aktivitas manusia.

Salah satu marsupial asal Papua Nugini ini suka merumput bahkan saat malam hari, dikenal sebagai pelandu aru atau Dusky pademelon. Mereka berada dalam famili Macropodidae dan memiliki nama ilmiah Thylogale brunii. Ukurannya cukup kecil, hanya 29--67 sentimeter dan beratnya 5--18 kilogram. Perhatikan bulu pelandu aru yang tebal dan lembut, berwarna cokelat keabu-abuan hingga cokelat tua di bagian atas tubuhnya, tampak seperti hitam dari jauh.

Terdapat garis gelap di pipinya yang membantang dari sekitar mata hingga sudut mulutnya. Sementara itu, bagian bawah tubuhnya berwarna lebih terang. Beberapa dari mereka punya garis pinggang yang tampak lebih mencolok. Ekornya pendek dan tebal, memudahkannya bergerak lebih lincah di habitatnya. Telinganya bulat dan kakinya berwarna cokelat tua. Setelah tahu ciri-cirinya, berikut fakta yang bisa membantu mengenalnya lebih baik.

1. Bisa kamu temukan di Indonesia dan Papua Nugini

peta penyebaran pelandu aru (commons.m.wikimedia.org/Chermundy)

Penyebaran pelandu aru berada di Kepulauan Aru dan Kai serta ekoregion sabana dan padang rumput Trans-Fly di Papua Nugini. Habitat yang dihuninya berupa hutan kering subtropis dan tropis, sabana kering, semak belukar, serta padang rumput. Animalia menginformasikan bahwa habitat yang dihuninya punya curah hujan yang lebih rendah dari hutan hujan tropis, membuat spesies ini beradaptasi untuk lingkungan yang lebih kering.

2. Aktif mencari rumput saat malam hari

pelandu aru mengonsumsi rumput (commons.m.wikimedia.org/Fardilaaulia)

Tempat mencari makan pelandu aru berada di semak-semak. Saat siang hari, mereka aktif mencari rumput, dedaunan, tunas dan buah-buahan untuk memenuhi rasa laparnya. Walaupun begitu, hewan ini juga keluar di malam hari, biasanya di tepian hutan atau area terbuka lainnya untuk merumput.

Melansir Aquarium of the Pasific, pelandu aru berusaha untuk tidak bepergian terlalu jauh dari pepohonan yang bisa melindunginya. Risiko untuk diburu oleh mangsa bisa terjadi walaupun saat malam hari, ada pemburu nokturnal yang mengintai.

3. Lebih suka hidup menyendiri

ilustrasi pelandu aru (commons.m.wikimedia.org/Johan Christianus Daniel von Schreber)

Marsupial satu ini lebih suka hidup menyendiri, hanya bertemu satu sama lain ketika musim kawin. Pelandu aru tidak masalah menjelajah dalam jarak jauh untuk mencari makan, menelusuri rerumputan tinggi dan semak-semak yang ada di habitatnya.

Pelandu aru tidak terlalu agresif, mereka cukup jinak dan penuh rasa ingin tahu. Bahkan mengizinkan pengamat untuk mendekat. Sebagai sinyal peringatan, mereka akan menghentakkan kaki belakangnya ke tanah.

4. Sistem perkawinan pelandu aru

pelandu aru (commons.m.wikimedia.org/Cedricguppy-Loury Cedric)

Perlu kamu tahu bahwa pelandu aru baru bisa kawin saat berusia 14 hingga 15 bulan. Sama seperti hewan lainnya, mereka juga punya ritual pendekatan saat musim kawin. Jantan menarik perhatian betina dengan vokalisasi lembut yang terdengar seperti 'kluk'. Mirip seperti suara betina saat memanggil anak-anaknya. Betina mengandung selama 30 hari sebelum melahirkan satu anak.

Anaknya lahir tanpa bulu dan belum bisa membuka matanya. Setelahnya, mereka merangkak masuk ke dalam kantong induknya. Melekat pada salah satu dari empat puting susu induknya. Anaknya butuh waktu sekitar enam bulan sebelum bisa keluar dari kantong induknya. Walaupun begitu, mereka tetap kembali untuk menyusu hingga usia 8--12 bulan.

Pelandu aru ternyata mencari makan bagi pagi maupun malam hari, tapi biasanya beristirahat ketika siang hari. Mereka adalah herbivora akut. Sayangnya, marsupial ini diklasifikasikan sebagai vulnerable oleh IUCN dan tren populasinya mengalami penurunan.

Posisinya terancam oleh kedatangan pemangsa dari luar wilayah. Selain itu, aktivitas manusia dan kehilangan habitat juga berdampak buruk bagi kelangsungan pelandu aru. Bahkan mereka diburu di beberapa daerah karena dianggap sebagai hama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team