bayi penyu hijau (commons.wikimedia.org/Wildlifeppl)
Ketika penyu bertelur, bayi di dalamnya tidaklah jantan maupun betina. Perbedaan temperatur sarang jadi penentu jenis kelamin bayinya nanti. Ya, itu artinya sarang yang hangat akan menghasilkan bayi betina, sementara temperatur dingin menghasilkan jantan.
Itu sebabnya, perubahan iklim bisa memengaruhi jumlah penyu jantan dan penyu betina. Bila terlalu banyak betina yang menetas dari pantai bertemperatur panas, bukan tidak mungkin kalau ke depannya penyu jantan akan sulit mendapatkan pasangan untuk bertelur.
Sayangnya, perubahan iklim hanyalah satu dari berbagai ancaman yang harus dihadapi oleh penyu hijau. Walaupun dilindungi hukum di banyak negara, perdagangan ilegal masih saja mengancam keselamatan penyu laut. Belum lagi sampah dari aktivitas manusia, faktor-faktor tersebut kerap menjerat dan melukai mereka.
Jadi, mari, kita tingkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan satwa liar! Kita bisa mulai dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan tidak mendukung perdagangan satwa yang dilindungi. Semoga keberadaan satwa liar seperti penyu hijau bisa lebih terjaga ke depannya, ya! Nah, setelah tahu beberapa faktanya, bagaimana pendapatmu tentang penyu satu ini?