5 Fakta Soa Layar Filipina, sang Naga Air dari Asia Tenggara

Soa layar (genus Hydrosaurus) merupakan keluarga reptil berukuran relatif besar yang terdiri atas lima spesies berbeda. Empat dari lima spesies soa layar sebenarnya adalah reptil endemik Indonesia. Sementara, satu-satunya spesies yang ditemukan di luar Indonesia adalah soa layar filipina (Hydrosaurus pustulatus).
Sama seperti jenis soa layar lainnya, karakteristik unik dari soa layar filipina adalah keberadaan sirip panjang dari punggung hingga ekornya yang mirip seperti layar pada kapal. Warna tubuh dari soa layar filipina cukup beragam, mulai dari hijau gelap, cokelat, sampai kekuningan pada beberapa bagian tubuh. Panjang rata-rata seekor soa layar filipina dewasa sekitar 91—120 cm dari ujung kepala hingga ujung ekor. Sementara, bobot rata-ratanya sekitar 1,4—2 kg.
Saking uniknya reptil ini di habitat alaminya, tak sedikit masyarakat yang memberi julukan "naga air" untuk si soa layar filipina ini, lho. Kira-kira kenapa mereka bisa mendapatkan julukan seperti itu, ya? Lalu, ada fakta menarik apa saja di balik reptil endemik Filipina ini? Yuk, cari tahu jawaban lengkapnya di bawah ini!
1. Peta persebaran dan habitat soa layar filipina
Sesuai dengan namanya, soa layar filipina merupakan hewan endemik dari Filipina. Akan tetapi, tidak semua wilayah Filipina jadi rumah bagi reptil ini. Umumnya, mereka dapat ditemui di Pulau Cebu, Guimaras, Negros, dan Romblon.
Sementara, untuk habitatnya, soa layar filipina punya aturan yang spesifik untuk membuat suatu tempat sebagai rumahnya. Dilansir The Animal Facts, hutan hujan tropis jadi syarat utama untuk habitat reptil ini. Selain itu, berada di dekat aliran air, semisal sungai, juga jadi syarat penting bagi soa layar filipina. Menariknya, pada banyak kasus, mereka juga bisa ditemukan di sekitar area pertanian manusia hingga hutan bakau, lho.