Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bit gula (pixabay.com/ulleo)

Sugar beet atau bit gula adalah komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan di negara-negara subtropis, mulai dari Amerika Serikat hingga negara-negara di Eropa. 

Tanaman ini mempunyai struktur yang mirip seperti lobak, yakni terdiri dari tajuk dan umbi yang berada di dalam tanah. Hal yang menarik dari tanaman ini terletak pada umbinya yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan gula.

Untuk mengenal lebih dalam tentang tanaman bit gula ini, yuk simak penjelasannya berikut ini!

 

1. Memiliki kandungan sukrosa yang tinggi

ilustrasi bit gula (pixabay.com/ulleo)

Umbi bit gula memiliki kadar sukrosa yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula terutama di negara-negara Eropa. Dilansir Britannica, kadar sukrosa dalam bit gula mencapai 8-22%. Gak heran tanaman ini menjadi penghasil gula kedua terbesar setelah tebu.

Pemanfaatan sugar beet sebagai gula ini pertama kali dilakukan pada tahun 1747 di Jerman oleh ahli kimia bernama Andreas Marggraf. Selang beberapa puluh tahun kemudian, tepatnya pada 1802 muncul pabrik gula sugar beet pertama di Silesia

Meskipun sempat mengalami collaps setelah jatuhnya Napoleon Bonaparte, produksi gula bit kembali mengalami perkembangan yang pesat pada tahun 1880. Hingga kini, bit gula menjadi sumber gula utama di negara-negara Eropa.

2. Satu keluarga dengan bayam

Editorial Team

Tonton lebih seru di