Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret tenderak bergaris dataran rendah dengan tubuh yang terlihat mencolok (commons,wikimedia.org/Thomas Fuhrmann)
potret tenderak bergaris dataran rendah dengan tubuh yang terlihat mencolok (commons,wikimedia.org/Thomas Fuhrmann)

Tenderak (famili Tenrecidae) merupakan mamalia kecil dengan penampilan yang bisa dibilang perpaduan antara landak dengan celurut. Biarpun begitu, hewan ini sebenarnya lebih berkerabat dengan tikus tanah emas (famili Chrysochloridae) dan cencurut-berangan (famili Potamogalidae). Nah, di seluruh dunia, setidaknya ada 30 jenis tenderak yang berbeda dengan karakteristiknya masing-masing. Salah satu yang paling unik dan menarik perhatian ialah tenderak bergaris dataran rendah (Hemicentetes semispinosus).

Bagaimana tidak? Si kecil yang satu ini punya duri-duri yang merupakan perpaduan antara warna hitam dan kuning bergaris-garis. Pada bagian leher hingga dekat kepala, duri ini punya warna kuning cerah sehingga mudah untuk mendeteksi keberadaannya. Tenderak bergaris dataran rendah juga memiliki moncong panjang dan tidak terlihat memiliki ekor. Panjang rata-rata dari hewan ini sekitar 140 mm dengan bobot antara 125—280 gram saja.

Sebagai salah satu mamalia dengan plasenta paling pertama di dunia, tenderak bergaris dataran rendah tentu punya sejumlah fakta menarik. Salah satu bagian tubuhnya bahkan sangat spesial dan penting bagi aktivitas sehari-hari mereka, lho. Kira-kira bagian tubuh yang mana, ya? Yuk, cari tahu jawabannya beserta fakta lain di bawah ini!

1. Peta persebaran, habitat, dan makanan

potret tenderak bergaris dataran rendah yang ditemui di Taman Nasional Masoala, Madagascar (commons.wikimedia.org/Frank Vassen)

Tenderak bergaris dataran rendah merupakan hewan endemik dari Pulau Madagaskar, Afrika. Populasi mereka terpusat pada bagian utara dan timur pulau ini. Sesuai dengan namanya, mereka ditemukan di daerah dengan ketinggian relatif rendah. Sementara, untuk habitat favoritnya, tenderak bergaris dataran rendah menyukai hutan hujan tropis karena menyediakan makanan sekaligus perlindungan bagi mereka.

Untuk pilihan makanan, tenderak bergaris dataran rendah tergolong sebagai vermivor. Menurut Animal Diversity, hewan vermivor berarti mereka menjadikan berbagai jenis cacing sebagai sumber makanan utama. Biarpun begitu, mereka juga tetap bisa memakan beberapa invertebrata lain jika menemukannya. Berkat tapak kakinya, tenderak bergaris dataran rendah dapat dengan mudah mendeteksi dan menggali cacing dari dalam tanah.

2. Hidup secara berkelompok

Meski lebih banyak difoto ketika sendirian, sebenarnya tenderak bergaris dataran rendah merupakan hewan yang hidup berkelompok. (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Secara umum, seluruh keluarga tenderak merupakan hewan soliter. Akan tetapi, tenderak bergaris dataran rendah jadi satu-satunya spesies yang berbeda karena mereka hidup secara berkelompok. Satu kelompok biasanya terdiri atas 20 individu yang umumnya masih berkerabat satu sama lain.

Mengutip Animalia, kelompok tenderak bergaris dataran rendah aktif pada siang hari untuk mencari makan. Selain itu, mereka juga akan berjemur atau berendam bersama tergantung dengan cuaca. Kelompok ini juga sangat kompak karena saling bahu-membahu dalam membangun sarangnya yang kompleks, berkomunikasi dan bergerak bersama, sampai saling memperingatkan ketika ada predator di sekitar.

3. Durinya bisa menjadi alat komunikasi

Tak hanya untuk pertahanan diri, duri dari tenderak bergaris dataran rendah juga bisa digunakan sebagai alat komunikasi. (commons.wikimedia.org/Alimohamed0)

Mirip seperti landak, salah satu tujuan hadirnya duri pada kulit tenderak bergaris dataran rendah ialah untuk perlindungan diri dari predator. Ketika merasa terancam, bulu ini dapat berdiri tegak dan menusuk pada predator atau hewan yang mengusiknya. Menariknya, duri ini punya fungsi lain yang bisa dibilang sangat menakjubkan.

Dilansir Animal Diversity, tenderak bergaris dataran rendah memiliki organ khusus bernama stridulasi yang juga ditemukan pada jangkrik. Bedanya, organ stridulasi pada hewan ini terdiri atas 7—16 duri khusus yang bisa digesekkan olehnya. Ketika duri-duri tersebut bergesekan dengan cepat, tenderak bergaris dataran rendah akan menghasilkan suara dengan frekuensi tinggi yang ditujukan kepada anggota kelompoknya. Cara komunikasi mereka ini merupakan satu-satunya dari seluruh keluarga mamalia di dunia, lho.

Selain itu, hewan ini juga berkomunikasi lewat suara "klik" yang dihasilkan dari lidahnya. Berdasarkan dugaan sementara, suara tersebut disinyalir merupakan bentuk ekolokasi meski hal ini belum dikonfirmasi. Suara berdecit juga akan mereka keluarkan ketika merasa terusik. Jadi, tenderak bergaris dataran rendah sebenarnya punya banyak cara berkomunikasi.

4. Sistem reproduksi

Tenderak bergaris dataran rendah hanya butuh waktu singkat untuk menjadi dewasa. (commons.wikimedia.org/Frank Vassen)

Dalam urusan reproduksi, menjadi sosok pejantan tenderak bergaris dataran rendah bisa dibilang tidak mudah. Bagaimana tidak? Sebelum punya hak untuk kawin dengan betina, mereka harus bertarung dulu dengan pejantan lain untuk menunjukkan dominasi. Setelah menang pun, tenderak jantan masih harus mendapat persetujuan dari calon pasangannya. Jika betina sedang tidak ingin kawin, ia akan menusukkan duri-durinya ke area kelamin si jantan yang mendekat.

Setelah melewati hal tersebut, barulah pasangan tenderak bergaris dataran rendah akan kawin. Dilansir Critter Science, umumnya hewan ini kawin antara September hingga Desember. Dalam sekali masa kawin, betina bisa melahirkan 1—11 ekor anak yang dikandungnya selama 55—58 hari. Hebatnya, anak-anak tenderak bergaris dataran rendah hanya butuh waktu selama 40 hari untuk mencapai usia dewasa. Bahkan, anak berjenis kelamin betina hanya butuh waktu 25 hari untuk mencapai kematangan seksual.

5. Punya sarang yang unik

potret jalan masuk keluar dari sarang tenderak bergaris dataran rendah (commons.wikimedia.org/gailhampshire)

Keberadaan sarang bagi tenderak bergaris dataran rendah sangat vital dalam menunjang aktivitas dan keselamatan mereka. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sarang hewan ini dibangun secara bersama-sama dengan seluruh anggota kelompok. Kerennya, sarang mereka dibangun hingga memiliki struktur yang kompleks dan bercabang, mengutip Animalia. Masing-masing cabang itu berisi berbagai ruangan yang terhubung satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan.

Fungsi sarang ini utamanya digunakan sebagai tempat berlindung dari predator dan beristirahat. Ketika cuaca menjadi lebih dingin, tenderak bergaris dataran rendah akan melakukan hibernasi (torpor) di sarang ini guna menjaga suhu tubuhnya. Supaya sulit dideteksi, tenderak bergaris dataran rendah akan menggunakan dedaunan untuk menutupi akses masuk keluar menuju sarangnya.

Saat ini tidak diketahui secara pasti soal populasi mereka. Hanya saja, IUCN Red List masih melabeli mereka sebagai hewan dengan risiko rendah (Least Concern) karena jumlahnya masih sangat banyak dan tersebar luas. Oh, ya, usia maksimal mamalia kecil ini sekitar 2,7 tahun atau 30 bulan saja. Unik banget, ya, "landak" berwarna kuning yang satu ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎