6 Fakta Unik Ngengat Hantu, Ritual Pertunjukannya untuk Memikat Betina

Ngengat hantu merupakan spesies ngengat yang berada dalam famili Hepialidae dan memiliki nama ilmiah Hepialus humuli. Mereka banyak ditemukan di Eropa, kecuali bagian tenggara. Untuk membantumu mengidentifikasinya, ingatlah bahwa betina berukuran lebih besar daripada jantan. Perbedaan keduanya juga bisa kamu lihat dari warna sayapnya.
Ngengat dewasa terbang di bulan Juni hingga Agustus dan sangat tertarik pada cahaya. Mereka menghabiskan musim dingin sebagai larva, warnanya keputihan, dan mirip belatung. Menariknya, mereka memakan akar dari berbagai tanaman liar, lho. Ngengat hantu dinamai karena jantan tampak melayang dan melakukan gerakan naik turun di atas tanah saat melakukan pertunjukan. Yuk, kenalan lebih jauh melalui fakta berikut ini.
1. Wilayah penyebaran ngengat hantu

Penyebaran ngengat hantu berada di negara-negara seperti Inggris, Wales, Skotlandia dan Irlandia. Mereka tersebar luas di sepanjang Britania Raya dan Irlandia, termasuk Isle of Man. Norfolk Wildlife Trust menginformasikan bahwa puncak penerbangan ngengat hantu terjadi di bulan Juni dan Juli. Mereka bisa ditemui di habitat berumput. Ngengat ini juga bisa dilihat di taman, terutama area pedesaan dengan rerumputan tinggi.
2. Pertama kali dikenali pada tahun 1758

Hepialus humuli atau ngengat hantu pertama kali dideskripsikan oleh ahli taksonomi Swedia bernama Carl Linnaeus pada tahun 1758. Carl mengamati Phalaena Noctua humuli yang berarti ngengat malam dari tanaman anggur hop. Ia lalu memasukkannya dalam genus Hepialus yang dikembangkan oleh Johan Christian Fabricius pada tahun 1775. Nama spesies humuli mengacu pada genus genus hop atau Humulus yang menurut Linnaeus salah, larvanya memakan akar, dilansir Animalia.
3. Lalu, mengapa dinamai ngengat hantu?

Sumber yang sama menjelaskan bahwa nama ngengat hantu mungkin berasal dari cerita rakyat Eropa. Ada banyak referensi menyebutkan ngengat putih sebagai jiwa orang yang telah meninggal. Dipercaya bahwa ngengat hantu juga direferensikan dalam bagian terakhir Wuthering Heights oleh Emily Bronte. Ngengat hantu ternyata cukup lekat dalam budaya masyarakat. Bagaimana menurutmu?
4. Pola pada sayap ngengat hantu sangat beragam

Berdasarkan informasi dari Southern Forest Life, sayap dari banyak ngengat hantu memiliki pola yang beragam. Tapi, pola tersebut juga bisa menyesatkanmu, lho. Setiap individu dalam suatu spesies bisa memiliki pola yang sangat berbeda atau bahkan tidak ada tanda sama sekali. Sayap dari beberapa genera memiliki pola rumit nan indah.
5. Ngengat hantu melakukan ritual pertunjukan untuk memikat pasangan

Jantan dari ngengat hantu terkadang terlihat berada dalam kelompok yang disebut sebagai lekking. Itu adalah tindakan dua jantan atau lebih yang melakukan pertunjukan pendekatan di area komunal untuk menarik perhatian betina. Apa saja yang dilakukannya? Sekelompok jantan melayang-layang di puncak rerumputan dan saling memukul, kemungkinan dilakukan untuk membentuk hierarki dominasi.
Jantan menari sambil melepaskan feromon yang mudah menguap, berasal dari area di kaki belakangnya. Aroma tersebut adalah umpan jarak jauh. Mereka terus berayun untuk memastikan posisi pasti saat betina mendekat.
6. Betina punya kriteria sendiri dalam menentukan pasangan

Fakta sebelumnya menjelaskan bagaimana upaya jantan untuk memikat perhatian betina agar bisa kawin dengannya. Tapi, betina punya pilihannya sendiri dengan siapa mereka akan kawin. Betina mengarahkan jantan yang dipilihnya ke batang rumput terdekat. Terkadang, betina bahkan akan menabrak jantan saat menentukan pilihannya. Unik, bukan?
Sekarang kamu tahu bahwa ngengat hantu ternyata memiliki pola sayap yang sangat beragam. Jantan melakukan tarian pendekatan untuk memikat betina. Salah satu cara agar membantu mereka bertahan hidup adalah tidak memotong petak rumput agar tumbuh lebih panjang. Itu seperti membuat variasi habitat lain bagi ngengat hantu.