Anjing liar afrika adalah canine liar terbesar di Afrika. Mereka adalah satu-satunya anggota dalam genus Lycaon. Anjing liar afrika secara perlahan kehilangan bulunya saat bertambah tua dan hingga mereka yang lebih tua terlihat hampir "telanjang". Tinggi tubuhnya mencapai 60-75 cm, panjang tubuh 71-112 cm dengan berat 18-36 kg.
Nama ilmiah mereka adalah Lycaon pictus. Dalam kawanan, ada pasangan kawin yang berpasangan seumur hidup. Mari mengenal mereka lebih jauh lagi!
Anjing liar afrika berasal dari sub-sahara Afrika. Kebanyakan dari populasi spesies ini berada di bagian selatan dan timur Afrika. Animalia menginformasikan bahwa anjing liar ini banyak ditemukan di sabana, daerah gersang, lapangan terbuka, semak belukar dan semi gurun. Mereka menghindari area berhutan.
Habitat yang mereka huni kemungkinan besar berkaitan dengan kebiasaan berburunya, sehingga membutuhkan area yang luas. Akan tetapi, anjing liar juga terlihat berada di daerah pegunungan untuk mengejar mangsa. Ada juga kawanan yang terlihat di puncak Gunung Kilimanjaro.
Anjing liar afrika hidup nomadik, tidak menetap pada satu tempat. Mereka mengembara dan berkeliaran dalam kawanan di dataran Afrika yang luas. Melansir Hide Aways Africa, wilayah jelajah mereka membentang antara 400 dan 1500 kilometer persegi. Diketahui bahwa anjing liar afrika melakukan perjalanan hingga 50 km dalam sehari.
Berdasarkan informasi dari One Kind Planet, anjing liar afrika bekerja sama untuk berburu. Apa yang diburunya bergantung pada ukuran kawanannya, jika mereka lebih besar maka mangsa yang diburu juga lebih besar seperti rusa kutub atau zebra. Jika kawanannya kecil, mereka akan memburu antelop.
Strategi berburunya cukup sederhana, anjing liar afrika menggunakan penglihatannya yang baik. Mereka akan memilih anggota kawanan yang lemah dan membuatnya kelelahan agar tidak bisa bergabung dengan yang lain. Tingkat perburuannya berhasil mencapai 80 persen. Bahkan singa hanya 30 persen saja.
Anjing liar afrika sangat sosial, mereka berkumpul dalam kawanan yang terdiri dari 10 individu dan bisa mencapai 20. Setiap jenis kelamin mempunyai dominasi hirarkinya sendiri dan biasanya dipimpin oleh betina dan jantan tertua. A-Z Animals memaparkan bahwa mereka biasanya bersin untuk memberikan suara pada keputusan kelompok.
Anjing liar afrika berkomunikasi melalui gerakan ekor, sentuhan dan berbagai vokalisasi seperti lolongan, gonggongan pendek dan suara seperti lonceng yang bisa didengar dari jarak jauh. Menakjubkannya, anjing liar afrika adalah satu dari sedikit mamalia yang merawat anggota kawanan yang tua, sakit dan cacat, jelas National Geographic.
Anjing liar afrika bisa berlari dengan kecepatan 60 km/jam. Mereka memang bisa dikatakan lebih lambat dari mangsanya, tapi anjing liar afrika memiliki stamina yang luar biasa dan bisa mempertahankan kecepatan berlarinya dalam jarak yang jauh. Bahkan, beberapa pengajaran dilakukan sejauh 6 km.
Melansir One Kind Planet, anjing liar afrika tidak berlari degan kecepatan penuh sepanjang waktu. Mereka melakukan pemanasan seperti seorang atlet, dimulai dengan berjalan, lari dan kemudian menambah kecepatannya.
Anjing liar afrika terkenal dengan bulunya yang memiliki bintik hitam, putih dan kuning. Polanya juga unik, hal ini membantu mereka untuk menyatu dengan lingkungan sekitar. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka mempunyai ekor berujung putih. Ini membantu anggota kelompok menemukan satu sama lain saat berburu, jelas A-Z Animals.
Anjing liar afrika tidak berada dalam kawanan yang besar, tapi mereka memiliki ikatan kuat satu sama lain. Mereka bahkan merawat anggota yang tua, catat dan sakit. Hidup di alam liar, spesies anjing satu ini bisa beradaptasi baik dengan habitatnya. Ada banyak hewan yang lebih memiliki kemampuan berlari lebih cepat tapi anjing liar afrika mempunyai stamina luar biasa.