5 Fakta Unik Bajing Merah, Gak Sengaja Bantu Lestarikan Hutan

Percaya, gak, kalau bajing merah warnanya gak cuma merah saja? Ya, nyatanya, warna bulu bajing merah bervariasi, mulai dari merah cerah, abu-abu, bahkan hitam. Laman Animal Diversity menyebut kalau bajing merah punya variasi warna bulu yang paling beragam di antara mamalia lain yang hidup di wilayah Paleartik (Eropa, Asia Utara, dan Afrika Utara). Variasi warnanya ini tergantung dari genetik dan lokasi tempatnya hidup.

Bulu fluffy-nya ini digugurkan dua kali setiap tahun, tepatnya pada musim semi dan akhir musim panas. Saat musim panas bulunya lebih tipis, sementara saat musim dingin bulunya tumbuh tebal dan cenderung menggelap. Kalau kamu perhatikan, mereka juga punya bulu panjang mirip jambul yang tumbuh di telinganya. Saat musim dingin, bulunya ini tumbuh makin panjang supaya mereka tetap hangat dan nyaman. Gemas banget, kan?

Bajing merah eurasia paling suka hidup di habitat hutan gugur dan hutan konifera. Seperti yang diungkapkan laman Animalia, warna merah cantiknya itu sebenarnya bentuk kamuflasenya hidup di pepohonan yang berwarna cokelat kemerahan. Jadi, mereka gak mudah terdeteksi oleh predator. Namun, sekalinya dikejar predator, mereka bisa kabur  memanjat pohon dengan mudah. Mereka sangat lincah!

Sebagai jenis bajing pohon, bajing merah punya adaptasi yang bikin mereka sangat lincah di pepohonan. Sendi di kakinya sangat fleksibel untuk dibuat naik turun pohon tanpa khawatir bakalan terkilir. Mereka juga punya kaki belakang yang kuat untuk melompat. Menurut Critter facts, bajing ini bisa lompat lebih dari 2 meter, lho!

Gak cuma itu, mereka juga dibekali cakar melengkung tajam yang berguna untuk memanjat pohon. Ekor panjangnya juga gak cuma berfungsi untuk menghangat tubuh saja. Saat melompat dari satu pohon ke pohon lain, ekornya ini bantu menjaga keseimbangan supaya mereka gak terjatuh. 

Tahukah kamu kalau bajing merah gak melakukan hibernasi? Itu artinya mereka harus membangun sarang sehangat dan senyaman mungkin untuk menghadapi musim dingin. Bajing merah biasanya membangun sarang di celah pohon atau di antara cabangnya. Menurut Natural History Museum, sarangnya ini berbentuk bulat seukuran bola sepak. Mereka melapisinya dengan lumut, dedaunan, rumput, kulit kayu, dan bahan lembut lain yang bisa didapatkan. 

Sarang bajing merah umumnya berada sekitar 6 meter dari atas permukaan tanah. Kamu bisa lebih mudah menemukan sarangnya di atas pohon saat musim dingin. Itu karena pepohonan sudah menggugurkan dedaunan. 

Menariknya, bajing merah gak cuma bikin satu sarang saja. Mereka suka membangun beberapa sarang di berbagai tempat. Red Squirrel Survival Trust menjelaskan kalau perilaku ini merupakan bentuk antisipasi kalau sarang utamanya rusak. Gak jarang sarangnya dipenuhi kutu. Hujan lebat juga bikin sarangnya tergenang air. Punya banyak sarang menjamin bajing merah tetap punya tempat tinggal untuk berlindung sekalipun terjadi sesuatu.

Nah, berhubung bajing merah gak melakukan hibernasi, mereka akan menumpuk makanan sebanyak-banyaknya sebelum musim dingin tiba. Namun, menimbun makanan di satu tempat sangat berisiko untuk dicuri dan dihabiskan hewan lain. Jadi, bajing merah mengakalinya dengan mengubur biji-bijian di dalam tanah secara tersebar di berbagai tempat.

Perilaku ini disebut scatter-hoarding, ungkap laman Treehugger. Bajing merah bisa menyimpan biji-bijian di ratusan, bahkan ribuan titik! Lucunya, saking banyaknya makanan yang disimpan, mereka suka lupa di mana mereka menguburnya. Biji-bijian yang terlupakan ini perlahan-lahan bertunas dan tumbuh menjadi pohon. Jadi, bajing merah secara gak sengaja bantu menjaga hutan tetap rimbun meskipun niatnya hanya supaya makanannya gak dicuri oleh hewan lain. Gemas!

Kebiasaan bajing merah mengubur biji-bijian di dalam tanah diikuti dengan indra penciumannya yang sangat tajam. Penciumannya ini penting banget untuk mencari makanan yang dikuburnya dalam-dalam di tanah. Selama mereka ingat titik lokasinya, bajing merah tinggal mengandalkan indra penciuman tajam untuk membimbingnya ke lokasi di mana tepatnya mereka mengubur biji-bijian. 

Hebatnya, menurut A-Z Animals, bajing merah bisa menemukan kembali makanannya walaupun biji tersebut tertumpuk salju sampai sedalam satu kaki atau sekitar 30 sentimeter. Dengan indra penciumannya ini juga, bajing merah bisa tahu biji-bijian mana yang masih baik untuk dimakan atau mana yang sudah membusuk tanpa harus dikupas terlebih dulu. Luar biasa, bukan?

Sayangnya, angka populasi bajing merah saat ini tengah menurun drastis karena harus bersaing dengan spesies bajing invasif. Semoga saja situasinya bisa menjadi lebih baik bagi mereka, ya.

Setelah tahu lebih banyak tentang bajing merah, bagaimana pendapatmu tentang hewan imut satu ini? Fakta nomor berapa yang menurutmu paling unik?