Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Eastern cattle egret (commons.wikimedia.org/su neko)
Eastern cattle egret (commons.wikimedia.org/su neko)

Intinya sih...

  • Eastern cattle egret memiliki penyebaran luas di wilayah Asia dan Australia, sering ditemukan di daerah kering dan berbeda dari kuntul lain.
  • Burung ini memakan serangga, cacing, laba-laba, mamalia kecil, dan reptil kecil saat berburu.
  • Eastern cattle egret merugikan penerbangan tapi bermanfaat bagi peternak sapi karena memakan kutu yang menempel di sapi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Biasanya, burung kuntul dicirikan dengan warna putih bersih. Mau itu di kepala, leher, badan, sayap, sampai ekor semuanya berwarna putih. Uniknya, ada beberapa spesies kuntul seperti Ardea coromanda atau eastern cattle egret yang justru memiliki perpaduan warna lain. Tak cuma putih, burung berleher panjang tersebut juga memiliki warna jingga yang membedakannya dengan kuntul lain.

Gak cuma soal warna, penyebaran, kebiasaan, dan perilaku kuntul ini juga tidak sepenuhnya sama dengan spesies lain. Sayangnya, pamor hewan ini tak sebesar kuntul lain lain, seperti kuntul kecil, kuntul besar, kuntul kerbau, atau kuntul cina. Karena hal tersebut, kali ini kita akan membahas berbagai fakta unik tentang eastern cattle egret agar pamornya melambung naik!

1. Merupakan burung migrasi yang bisa ditemukan di berbagai daerah

Eastern cattle egret (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Seperti spesies kuntul lain, eastern cattle egret merupakan burung migrasi yang sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Karena kebiasaan tersebut, alhasil hewan ini bisa ditemukan di berbagai wilayah. Tercatat, penyebarannya mencakup daerah India, Sri Lanka, Thailand, Jepang, Cina, Filipina, Indonesia, sampai Australia, jelas GBIF. Berbeda dari kuntul lain, biasanya eastern cattle egret lebih sering dijumpai di daerah kering. Rerumputan, semak-semak, dan area pertanian menjadi habitat favoritnya. Dengan hidup di daerah kering, ia meminimalisir persaingan dengan kuntul lain.

2. Sangat mudah dikenali dari warnanya

Eastern cattle egret (commons.wikimedia.org/Vengolis)

Eastern cattle egret cukup mudah dibedakan dari spesies kuntul lain dari perpaduan warnanya. Pertama, ia memiliki warna dasar putih bersih yang mencolok. Kemudian, burung ini juga memiliki warna jingga, cokelat, atau kuning yang kontras di bagian leher, kepala, dan sekitar sayap. Terkadang, ada juga individu yang memiliki gradasi ungu atau kemerahan di sekitar paruh. Tak cuma itu, individu berwarna hitam juga ada walau hal tersebut cukup jarang terjadi. Tentunya, perbedaan warna tersebut membuat burung ini menjadi lebih unik dan eksotis.

3. Eastern cattle egret akan membentuk koloni saat bereproduksi

Eastern cattle egret (commons.wikimedia.org/Andreas Goh)

Dilansir Animalia, eastern cattle egret akan membentuk koloni besar saat hendak bereproduksi. Tapi tak semua populasi melakukan hal tersebut, terkadang ada juga populasi yang melakukan reproduksi secara individual. Nah, saat berkoloni burung ini akan berkumpul di daerah lembap yang memiliki vegetasi rapat. Biasanya, eastern cattle egret akan membuat sarang di puncak pohon.

Pada masa reproduksi, individu jantan akan bersaing dalam menarik perhatian individu betina. Ia bisa menari, menggerakan paruhnya, atau mengepakan sayapnya agar individu betina tertarik untuk kawin. Jika sudah mendapat pasangan, maka burung ini akan segera kawin. Setelah itu, individu betina akan bertelur dan telurnya akan dierami selama 23 hari. Setelah menetas, anakan burung ini akan tinggal di sarang dan baru hidup mandiri setelah berusia 45 hari.

4. Serangga merupakan makanan utama burung ini

Eastern cattle egret (commons.wikimedia.org/fir0002)

Laman Atlas of Living Australia menjelaskan kalau serangga merupakan salah makanan utama burung ini. Dalam hal ini, eastern cattle egret sangat suka memakan lalat, belalang, jangkrik, dan ngengat. Hal tersebut tidak mengherankan karena serangga-serangga tersebut merupakan serangga yang sering dijumpai di rerumputan, semak-semak, dan tempat kering.

Selain serangga, eastern cattle egret juga sering terlihat memakan cacing, laba-laba, dan kodok. Tak cuma itu, bahkan ia juga bisa memakan mamalia kecil seperti tikus dan reptil kecil seperti kadal. Saat berburu, ia hanya akan berjalan atau berkelana di pinggir perairan atau di semak-semak. Ketika menemukan mangsa, burung ini akan langsung menangkapnya dengan gesit menggunakan paruhnya yang panjang dan kuat.

5. Berjasa pagi para peternak

Eastern cattle egret (commons.wikimedia.org/Vengolis)

Eastern cattle egret memiliki hubungan yang unik dengan manusia. Dalam hal ini, ia bisa merugikan dan menguntungkan, jelas laman Avibase. Pertama, burung ini mampu menyebarkan penyakit ke hewan lain yang mana merugikan berbagai pihak. Burung ini juga sering menampakan diri di bandara yang mana mengganggu penerbangan. Karena hal tersebut, eastern cattle egret kerap diusir dari bandara.

Jika berbicara soal hal positif, burung ini sangat penting bagi peternak, khususnya peternak sapi. Secara khusus, eastern cattle egret kerap memakan kutu yang menempel di sapi. Karenanya, kehadiran burung ini mampu mencegah penyakit berbahaya pada sapi dan mampu membuat sapi terus sehat. Alhasil, eastern cattle egret menjadi salah satu burung yang kehadirannya selalu ditunggu peternak sapi.

Selain berbeda dari kuntul lain, ternyata eastern cattle egret juga menunjukan keunikan lain. Sebagai contoh, ia memiliki jasa besar bagi peternak sapi dan sering berkoloni saat bereproduksi. Penyebarannya juga luas sehingga burung ini bisa ditemukan di berbagai daerah. Tak cuma itu, eastern cattle egret juga merupakan predator yang cukup ganas karena bisa memangsa berbagai jenis hewan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team