Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ikan cakalang (commons.wikimedia.org/Jo Langeneck)

Jika kamu seorang pecinta ikan pasti kamu sudah tak asing dengan Katsuwonus pelamis atau ikan cakalang. Di Indonesia ikan ini memang dikenal dengan nama ikan cakalang, namun di daerah lain ia lebih akrab disebut sebagai ikan tuna, lho. Hal tersebut tidak salah karena sebenarnya ikan cakalang memang termasuk spesies tuna. Hanya saja, ukurannya jauh lebih kecil dari tuna lain.

Tak cuma itu, ikan cakalang juga sangat populer sebagai ikan konsumsi, khususnya di Indonesia dan Jepang. Ia bisa diolah menjadi berbagai makanan, seperti sushi, ikan asap, sampai diolah dengan cara direbus. Populasinya juga cukup melimpah dan karenanya banyak orang yang menangkap dan menjual ikan ini. Tapi tak hanya itu, setelah diulik ternyata ikan cakalang menyimpan berbagai fakta unik, lho.

1. Ikan cakalang mampu tumbuh hingga sepanjang 1 meter

Ikan cakalang (commons.wikimedia.org/Karg se)

Sekilas ikan cakalang memang terlihat besar dengan panjangnya yang mencapai 1 meter dan bobot maksimalnya yang ada di angka 34 kilogram. Namun jika dibandingkan spesies tuna lain ikan ini tak ada apa-apanya. Sebagai contoh, Thunnus thynnus atau tuna sirip biru atlantik punya panjang maksimal 4,6 meter dan bobot 900 kilogram. Di sisi lain, Thunnus albacares atau tuna sirip kuning juga cukup besar dengan panjang 2,8 meter dan bobot di angka 400 kilogram.

Tapi walau ukurannya jauh lebih kecil dari tuna lain, ikan cakalang juga menunjukan ciri khas tuna. Pertama, ia punya tubuh yang gemuk dan agak membulat. Matanya besar, siripnya kecil namun runcing, ekornya kuat, dan ia bisa berenang dengan sangat gesit. Tubuhnya juga tak terlalu mencolok dengan dihiasi warna silver dan garis abu-abu tipis di samping tubuh.

2. Ikan cakalang termasuk spesies ikan tuna

Ikan cakalang (commons.wikimedia.org/總統府)

Ikan cakalang masuk ke famili Scombridae yang artinya ia berkerabat dengan ikan tuna dan ikan makarel, jelas Britannica. Nah, secara spesifik ikan cakalang sendiri termasuk spesies ikan tuna, hanya saja tubuhnya lebih kecil dari tuna lain. Seperti spesies tuna lain, ikan cakalang juga hidup berkelompok yang mana dalam satu kelompok bisa terdiri dari ratusan individu.  Uniknya, fakta ini jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia dan mereka mengira kalau ikan cakalang bukan termasuk spesies tuna.

3. Sangat populer sebagai makanan di Indonesia dan Jepang

Olahan dari ikan cakalang (commons.wikimedia.org/RuinDig/Yuki Uchida)

Layaknya tuna lain, ikan cakalang sangat populer sebagai makanan, khususnya di Indonesia dan Jepang, jelas iNaturalist. Di Jepang, ikan ini kerap diolah menjadi berbagai makanan, seperti sushi, onigiri, atau sashimi. Indonesia juga tak kalah di mana ikan cakalang sangat populer di beberapa daerah, entah dijadikan ikan asap, ikan goreng, ikan panggang, atau dijadikan makanan tradisional. Namun tak cuma Indonesia dan Jepang, daerah lain seperti Hawaii, Spanyol, dan Perancis juga sangat suka mengkonsumsi ikan cakalang.

Jika dibandingkan tuna lain, harga ikan cakalang juga terbilang lebih murah. Alhasil, ikan ini lebih digemari dan lebih mudah dibeli entah oleh kalangan atas atau kalangan menengah. Selain itu, ikan cakalang juga jadi salah satu spesies tuna yang paling umum dipancing dan dijual di Indonesia. Jadi, kamu tak akan kesulitan untuk membeli atau menemukan hewan ini. Hal tersebut sangat berbeda dengan spesies tuna lain di mana kamu harus mencarinya di mall atau pasar tertentu.

4. Merupakan mangsa utama ikan hiu

Ikan cakalang (commons.wikimedia.org/Arijit Sahu)

Selain sebagai sumber makanan manusia ternyata ikan cakalang juga jadi sumber makanan bagi ikan lain. Tercatat, ikan predator seperti ikan hiu menjadikan ikan cakalang sebagai salah satu makanan utama, terang Atlas of Living Australia. Karena hal tersebut, kehadiran ikan cakalang di laut sangat krusial. Jika populasi ikan ini menurun maka ikan predator akan kehilangan sumber makanannya dan akhirnya populasi mereka juga ikut menurun.

Nah, karena ikan predator sangat suka memakan ikan cakalang terkadang para pemancing juga menggunakan ikan ini sebagai umpan. Biasanya, pemancing akan menggunakan ikan cakalang utuh untuk memancing ikan raksasa seperti ikan marlin. Penggunaan ikan cakalang sebagai umpan terhitung sangat efektif karena bentuk dan baunya akan menarik ikan marlin. Alhasil, jika menggunakan ikan cakalang sebagai umpan sudah bisa dipastikan para pemancing mampu mendapat ikan marlin saat memancing.

5. Sangat sensitif terhadap perubahan alam dan lingkungan

Ikan cakalang (commons.wikimedia.org/静岡県/御前崎市)

Ikan cakalang bisa hidup di berbagai tipe perarian, entah di perairan hangat atau dingin. Penyebarannya juga luas dan mencakup beberapa daerah, seperti Asia, Australia, Afrika, Timur Tengah, Eropa, sampai Amerika. Umumnya, ikan cakalang sering terlihat di perairan yang cukup dekat dengan daratan. Karenanya ia mudah ditemui dan dipancing, jika ingin menemukan ikan ini para pemancing tak harus repot berlayar terlalu jauh.

Namun walau bisa hidup di berbagai tipe perairan nyatanya ikan cakalang sangat sensitif. Dalam hal ini, ia sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, jelas artikel di jurnal Journal of Marine Science and Technology. Spesifiknya, ikan cakalang sulit menerima perubahan di ekosistem laut, entah perubahan salinitas, penurunan jumlah makanan, atau kehadiran limbah dan sampah. Hal ini juga jadi masalah tersendiri karena memengaruhi kehidupan, populasi, dan ketersediaan ikan cakalang di alam.

Ikan cakalang memang tidak sebesar ikan tuna lain, tapi walau begitu ia jadi salah satu spesies yang cukup unik, lho. Pertama, walau kecil kecepatan berenang ikan cakalang tidak bisa diremehkan. Ia juga sering ditangkap, dijual, dan dimakan di berbagai negara, khususnya di Indonesia dan Jepang. Ikan ini juga mudah ditemui, sayangnya ia sangat sensitif dengan perubahan lingkungan dan ekosistem.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team