ilustrasi praktik mistis di Eropa (commons.wikimedia.org/wiki/Malcolm Lidbury (aka Pinkpasty))
Di samping perburuan terhadap penyihir, masyarakat juga mengembangkan berbagai ritual dan takhayul untuk melindungi diri dari wabah. Jampi-jampi, jimat, serta upacara keagamaan menjadi bagian dari usaha manusia untuk bertahan di tengah ketakutan. Beberapa kelompok mengadakan prosesi penyucian massal, berharap bahwa pengorbanan atau doa bersama dapat menghentikan penyebaran penyakit. Sementara itu, orang-orang yang dicurigai memiliki ilmu hitam sering kali diusir atau dibakar hidup-hidup sebagai bentuk perlindungan komunitas dari "pengaruh jahat."
Ketika Black Death akhirnya mereda, ketakutan terhadap ilmu hitam tetap bertahan dalam kesadaran masyarakat Eropa. Wabah ini meninggalkan jejak panjang dalam sejarah perburuan penyihir yang terus berlanjut hingga berabad-abad setelahnya. Pandangan bahwa sihir dapat menjadi penyebab penyakit masih bertahan dalam berbagai budaya, menunjukkan betapa kuatnya pengaruh ketakutan dan kepanikan dalam membentuk kepercayaan kolektif.
Wabah Black Death bukan hanya membawa kehancuran dalam bentuk penyakit, tetapi juga mengubah cara masyarakat melihat dunia dan mencari penjelasan atas bencana yang menimpa mereka. Ketakutan yang meluas memperkuat kepercayaan pada sihir dan memperburuk perburuan terhadap penyihir. Ritual, tuduhan, dan kebijakan gereja semakin menambah ketegangan sosial di tengah wabah yang sudah cukup menghancurkan.
Menurut kamu, apakah ketakutan terhadap sihir masih berpengaruh dalam kehidupan modern? Atau apakah kita sudah sepenuhnya meninggalkan pola pikir seperti itu? Bagikan pendapatmu di kolom komentar!