Miris, Gajah Berevolusi Menjadi Tanpa Gading untuk Menghindari Pemburu

Gajah adalah mamalia darat yang terkenal bukan hanya karena ukurannya yang masif, tapi juga gadingnya. Sejatinya, gading adalah organ yang memiliki fungsi penting bagi gajah untuk bertahan hidup. Organ yang merupakan perpanjangan gigi ini utamanya berfungsi untuk bertarung dan mengumpulkan makanan.
Meskipun demikian, organ ini juga menjadi ancaman bagi gajah itu sendiri. Banyak manusia berburu gading gajah untuk tujuan pengobatan, aksesoris, budaya, dan sebagainya. Tingginya perburuan terhadap gajah membuat mamalia darat terbesar ini kini berada di ambang kepunahan.
Baru-baru ini, peneliti mengamati bahwa semakin banyak gajah yang tumbuh tanpa gading. Fenomena ini paling banyak diamati pada gajah betina Afrika. Normalnya, gajah Afrika jantan maupun betina sama-sama memiliki gading, tetapi semakin lama ada semakin banyak betina yang tumbuh tanpa gading. Para peneliti beranggapan bahwa ini adalah bentuk evolusi gajah untuk menyelamatkan diri dari perburuan. Mari, kita lihat lebih jauh hasil dari pengamatan tersebut.
1. Tingginya perburuan gajah untuk diambil gadingnya
Gajah banyak diburu dan dibunuh untuk diambil gadingnya yang menyebabkan jumlah populasi gajah mengalami penurunan drastis. Menurut studi yang dimuat dalam Scientific American pada Juli 2009, diperkirakan sebanyak 38.000 gajah diburu pada tahun 2006, angka ini mewakili sekitar 8 persen dari sisa gajah di Afrika yang dibunuh dalam satu tahun.
Gading gajah banyak diburu karena dipercaya memiliki manfaat untuk pengobatan. Ironisnya, tidak ada bukti ilmiah yang berhasil membuktikan manfaat gading gajah bagi kesehatan. Selain itu, gading gajah juga banyak diburu sebagai hiasan dan untuk budaya.