Baik di kalangan manusia atau anjing, anxiety bisa mengganggu keseharian. Oleh karena itu, meneliti anxiety di kalangan hewan juga membantu manusia mengerti penyebabnya dan mencari obat anxiety. Selain itu, ini membantu para tenaga kesehatan hewan untuk mengerti persamaan antara anxiety di kalangan anjing dan manusia.
Meski begitu, otak adalah organ yang kompleks. Oleh sebab itu, penelitian ini memiliki beberapa kekurangan. Pertama, ukuran sampel masih minim untuk dijadikan tolok ukur absolut, dan lingkungan di sekitar anjing bisa memengaruhi. Selain itu, para anjing dibius sebelum menjalani tes MRI, sehingga hal ini bisa memengaruhi hasil.
ilustrasi anjing sedih (unsplash.com/ JC Gellidon)
Penelitian ini jadi bukti kuat mengenai perbedaan otak antara anjing yang mengalami anxiety dan yang tidak. Walaupun tidak menunjukkan apakah perubahan di daerah otak yang mengalami anxiety (atau kondisi tersebut yang menyebabkan perubahan otak), penelitian ini menekankan bahwa anxiety pada anjing bukan isapan jempol.
Bukan tidak mungkin anjing dengan anxiety memproses hal-hal sekitarnya sedikit berbeda sehingga mereka lebih mudah takut dan panik. Kondisi ini bisa dirawat dengan pengobatan yang andal seiring dengan perkembangan riset. Jika kamu punya anjing yang menunjukkan gejala anxiety, jangan ragu untuk dibawa ke dokter hewan, ya!