BAS dibentuk pada 1945 oleh para ilmuwan, termasuk Albert Einsten dan Robert Oppenheimer. Pembentukan BAS sebenarnya terinspirasi dari tragedi nuklir yang dijatuhkan AS di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945 yang menewaskan ratusan ribu jiwa.
Doomsday Clock pertama kali terlihat di BAS pada Juni 1947 yang digambar oleh Martyl Langsdorf, istri salah satu peneliti Proyek Manhattan, Alexander Langsdorf, Jr. Martyl memutuskan memilih simbol jam sebagai bentuk "gawat darurat" yang layaknya hitung mundur, dunia akan berada dalam kekacauan bila tidak ada tindak lanjut.
ilustrasi Doomsday Clock (thebulletin.org)
Awalnya, Doomsday Clock berada di angka 7 menit. Sekadar informasi, Doomsday Clock ditentukan oleh Dewan Sains dan Keamanan BAS yang didukung oleh Dewan Sponsor BAS (yang mencakup 10 penerima Penghargaan Nobel). Dari keputusan tersebut, jarum jam Doomsday Clock baru ditentukan.
Seperti yang dijelaskan Moon, Doomsday Clock pernah mencapai titik kritis pada 2020, yaitu 100 detik (1 menit 40 detik) menuju kiamat. Selain tensi yang memanas antara AS dan Iran, faktor lain adalah berakhirnya Traktat Angkatan Nuklir Jangka Menengah antara AS dan Rusia serta ancaman perubahan iklim yang tak ditanggulangi.
Jarum jam pada masa ini lebih gawat dibanding saat awal Perang Dingin di mana jarum jam sempat menyentuh 3 (1949) sampai 2 menit (1953) menuju kiamat karena awal pengembangan senjata nuklir besar-besaran di AS dan Uni Soviet.
Ayo, dunia, segera berdamai dan bertindak cepat. Peringatan ada untuk diindahkan dan ditanggulangi!