Sampai hari ini, para terapis masih banyak menemukan fakta bahwa orang-orang tidak menyadari mereka sesungguhnya tengah mengalami gangguan kecemasan. Seringnya, beberapa gejala tersebut tumpang tindih dengan karakter, sehingga dianggap sebagai kepribadian yang wajar-wajar saja. Karena itu, ketika pasien tersebut kemudian berkonsultasi dengan terapis, mereka terkejut saat menemukan bahwa dirinya tengah mengalami gangguan kecemasan.
Namun, gejala gangguan kecemasan pun sebetulnya tidak selalu negatif kok. Seperti yang dikutip oleh Bustle, menurut Jamie Dana MC. LPC., pemilik sekaligus direktur Elevate Counseling, pasiennya telah mengalami kondisi tersebut sejak sangat lama dan justru melihatnya sebagai hal yang positif. Mereka tidak pernah menghubungkan 'kepribadian' tersebut dengan gejala gangguan kecemasan, hingga akibatnya merasa tertekan beberapa lama setelahnya.