Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tumbuhan (commons.wikimedia.org/Nativeplants garden)
tumbuhan (commons.wikimedia.org/Nativeplants garden)

Intinya sih...

  • Hormon auksin bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, serta dibagi menjadi dua jenis: alami dan sintetis.

  • Hormon sitokinin ditemukan di air kelapa dan mampu merangsang pertumbuhan tumbuhan, serta bekerja sama dengan hormon auksin.

  • Hormon giberelin bertanggung jawab dalam perkecambahan biji, pemanjangan sel, dan membantu pengembangan buah tanpa biji.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semua jenis tumbuhan terdiri dari banyak zat, mulai dari air, vitamin dan karbohidrat. Nah, salah satu zat terpenting bagi tumbuhan adalah hormon. Lebih lanjut, hormon merupakan suatu zat yang berfungsi sebagai pembawa pesan kimia. Karena hal tersebut, hormon punya peran penting bagi tumbuhan, seperti memperkuat metabolisme, membantu reproduksi, hingga membantu pertumbuhan.

Nah, tumbuhan punya banyak jenis hormon dan tiap hormon memiliki fungsi dan tugas masing-masing. Selain itu, hormon pada tumbuhan juga bekerja sama dengan zat dan organ lain agar tumbuhan bisa hidup dan berkembang dengan baik. Sayangnya, banyak orang yang gak tahu soal hormon-hormon tersebut. Maka dari itu, mari kita bahas beberapa hormon pada tumbuhan agar wawasanmu makin luas!

1. Hormon auksin

tumbuhan (commons.wikimedia.org/Nativeplants garden)

Dilansir Ficosterra, hormon auksin bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dalam hal ini, hormon auksin bisa meregulasi proses pemanjangan sel, pembelahan sel, membentuk formasi bunga, membentuk formasi akar, dan merangsang perkembangan buah. Lebih lanjut, hormon auksin juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu hormon auksin alami dan sintetis.

Beberapa contoh hormon auksin alami adalah asam indoleacetic, asam henylacetic, asam indolebutyric, dan auxinic phenols. Kemudian, beberapa contoh hormon auksin sintesis adalah asam naphthaleneacetic dan asam indolebutyric. Hormon auksin sendiri sering ditemukan di buah-buahan, sayuran, dan tumbuhan lain seperti gandum-ganduman.

2. Hormon sitokinin

tumbuhan (commons.wikimedia.org/Dominicus Johannes Bergsma)

Laman Plant Cell Technology menjelaskan kalau hormon sitokinin sering ditemukan di air kelapa. Dalam hal ini, hormon sitokinin mampu merangsang pertumbuhan tumbuhan. Spesifiknya, hormon sitokinin mampu membantu dalam proses pembelahan sel, membentukan sistem akar, hingga pertumbuhan buah. Hormon sitokinin sendiri baru ditemukan pada tahun 1940an saat para ahli mencoba menumbuhkan tumbuhan di laboratorium. Selain itu, hormon sitokinin juga mampu bekerja sama dengan hormon auksin dalam rangka menghambat penuaan pada tumbuhan.

3. Hormon giberelin

tumbuhan (commons.wikimedia.org/Humoyun Mehridinov)

Dilansir BBC Bitesize, hormon giberelin merupakan hormon yang bertanggung jawab dalam perkecambahan biji dan mampu menstimulasi pemanjangan sel. Nantinya, hormon ini bisa membuat kecambah tumbuh lebih cepat dan tumbuhan tumbuh lebih tinggi. Selain itu, giberelin juga membantu pertumbuhan bunga, memperbesar ukuran buah, dan membantu pengembangan buah tanpa biji.

Maka dari itu, dapat disimpulkan kalau hormon giberelin memiliki fungsi yang sangat penting. Soal penemuannya, giberelin pertama kali ditemukan pada tahun 1935 oleh ilmuwan Jepang bernama Kurosawa. Saat penemuannya, Kurosawa menemukan dua jenis giberelin, yaitu giberelin A dan B. Sejak saat itu, setidaknya sudah ditemukan sekitar 126 jenis giberelin yang fungsinya beragam.

4. Hormon etilen

tumbuhan (commons.wikimedia.org/Jan Mehlich)

Dikutip OMEX, hormon etilen adalah hormon tumbuhan berbentuk gas yang berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan respon tumbuhan terhadap lingkungannya. Spesifiknya, tumbuhan akan memproduksi hormon etilen saat suhu lingkungan menjadi dingin, hari terasa lebih singkat, atau saat ada pemicu lain di lingkungan. Nantinya, hormon ini mampu mencegah penuaan, melindungi diri dari patogen, mematangkan buah, dan membantu perkembangan bunga. Selain itu, hormon ini juga bisa bekerja sama dengan hormon lain, yaitu hormon auksin, sitokinin, dan giberelin.

5. Hormon kalin

tumbuhan (commons.wikimedia.org/PumpkinSky)

Artikel di jurnal Biologia Futura menjelaskan kalau hormon kalin membantu tumbuhan dalam pengembangan daun hingga pertumbuhan organ tubuh. Lebih lanjut, hormon kalin pertama kali dihipotesisikan oleh ilmuwan bernama Frits Went pada dekade 1930an. Dalam hal ini, hormon kalin tidak bekerja sendiri. Sebaliknya, hormon kalin memiliki kerja sama yang erat dengan hormon auksin. Uniknya, banyak yang menganggap kalau hormon kalin sebenarnya tidak ada. Sebab, tak ada bukti kuat mengenai eksistensi hormon kalin sebagai hormon terpisah dari zat lain.

Ternyata, hormon pada tumbuhan memiliki peran yang sangat penting. Jika tak ada hormon, maka tumbuhan tak mampu tumbuh, berkembang, berbunga, atau menghasilkan buah. Maka dari itu, bisa disimpulkan kalau tumbuhan tak hanya bergantung pada air, sinar matahari, tanah, atau pupuk. Sebaliknya, ada banyak zat yang membuat tumbuhan bisa hidup, berkembang, dan terus beradaptasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team