Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hujan meteor
ilustrasi hujan meteor (pexels.com/Moritz Böing)

Hujan meteor merupakan salah satu fenomena langit yang biasa diamati pada malam hari. Namun, bagaimana dengan hujan meteor pada siang hari? Aneh, tapi nyata, rupanya beberapa hujan meteor memang bisa terjadi saat Matahari sedang bersinar terang.

Menariknya lagi, salah satu hujan meteor siang akan terjadi pada minggu ini, dengan puncaknya diperkirakan terjadi pada akhir September 2025. Namun, apakah hujan meteor tersebut bisa diamati oleh kita? Untuk mencari tahu jawabannya, yuk, simak penjelasan seputar hujan meteor siang di bawah ini!

1. Hujan meteor Daytime Sextantid

ilustrasi hujan meteor Daytime Sextantid (pexels.com/Emre Ayata)

Hujan meteor Daytime Sextantid merupakan fenomena langit tahunan yang aktif mulai 9 September–9 Oktober. Artinya, saat ini hujan meteor tersebut sedang dalam masa aktif. Mengutip dari In-The-Sky.org, hujan meteor Daytime Sextantid akan mencapai puncaknya pada 27 September 2025.

Sesuai dengan namanya, titik tertinggi hujan meteor ini bakal terjadi pada siang hari sekitar pukul 10.00 WIB. Sayangnya, fenomena tersebut tidak bisa diamati dengan mata telanjang karena cahayanya kalah terang oleh sinar Matahari. Namun, kamu masih punya kesempatan untuk melihat hujan meteor ini pada pukul 03.33–05.16 WIB di cakrawala timur atau arah Matahari terbit.

Selain itu, puncak hujan meteor Daytime Sextantid diperkirakan terjadi pada pukul 19.00 WIB pada 27 September 2025. Karena itu, waktu terbaik untuk mengamatinya ialah dini hari pada 28 September. Ini terjadi setelah titik kemunculannya (radian) terbit dan sebelum langit menjadi terlalu terang saat Matahari terbit.

2. Hujan meteor Arietid

ilustrasi hujan meteor Arietid (pixabay.com/StockSnap)

Hujan meteor Arietid merupakan fenomena langit yang terjadi setiap tahun dan aktif antara April hingga Juli. Tahun ini, puncak hujan meteor Arietid sudah terjadi pada 10 Juni 2025. Berbeda dengan hujan meteor pada umumnya, Arietid paling sering muncul pada siang hari.

Dilansir EarthSky, Arietid termasuk hujan meteor siang hari yang paling aktif. Namun, fenomena ini sulit diamati dengan mata telanjang karena cahayanya kalah terang oleh sinar Matahari. Meski begitu, Arietid memiliki laju zenital per jam (ZHR) yang cukup tinggi.

Pengamatan hujan meteor Arietid dilakukan menggunakan radar dan gema radio. Data mencatat sekitar 60 meteor muncul setiap jam. Dalam kondisi tertentu, jumlah meteor ini bahkan bisa meningkat hingga 200 per jam.

3. Hujan meteor Eta Aquariid

ilustrasi hujan meteor Eta Aquariid (pexels.com/Felipe Helfstein)

Hujan meteor Eta Aquariid merupakan fenomena langit tahunan yang aktif setiap April dan Mei. Hujan meteor ini termasuk termasuk hujan meteor siang karena puncaknya sering terjadi pada saat Matahari sudah cukup tinggi di cakrawala. Oleh karena itu, hujan meteor Eta Aquariid sulit diamati dengan mata telanjang, terutama di wilayah yang terang oleh sinar Matahari.

Namun, dilansir Time and Date, Eta Aquariid masih bisa dideteksi menggunakan radar dan pengamatan radio. Laju zenital per jam (ZHR) hujan meteor ini berkisar antara 30 hingga 60 meteor per jam. Puncak aktivitas biasanya terjadi sekitar 5-6 Mei setiap tahunnya.

FYI, hujan meteor merupakan fenomena langit yang terjadi ketika Bumi melintasi orbit yang pernah dilalui oleh komet atau asteroid. Saat melintas, Bumi menarik puing-puing kecil dari komet atau asteroid tersebut dengan gaya gravitasinya. Puing-puing inilah yang kemudian terbakar di atmosfer sehingga muncul fenomena yang disebut hujan meteor.

Biasanya, hujan meteor mudah diamati saat langit gelap pada malam hari. Namun, ada beberapa hujan meteor yang aktif pada siang hari. Sayangnya, hujan meteor siang sulit diamati dengan mata telanjang lantaran cahayanya kalah terang oleh silau Matahari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎