Depresi, baik secara langsung atau tidak ternyata memperlihatkan dampak buruk pada penderitanya, sehingga harus ditangani secara medis.
Salah satu kesulitan mengobati depresi pada pasien medis adalah gejala-gejalanya, termasuk penurunan nafsu makan dan semangat hidup yang akan berdampak pada metabolisme tubuhnya dan berbuntut pada kesembuhannya.
Goleman menulis dalam bukunya bahwa gejala-gejala kurangnya nafsu makan, turunnya semangat hidup kadang dengan mudah disalahartikan sebagai tanda-tanda penyakit lain, khususnya oleh dokter yang kurang memperhatikan diagnosis psikiatri.
Penelitian mengenai transplantasi sumsum tulang yang dikutip dari James Strain Cost Offset from a Psychiatrict Consultation-Liaison Intervention with Ederly Hip Fracture Patienst dalam American Journal Psychiatry 148 (1991) menyebutkan bahwa di antara 100 pasien yang telah menerima transplantasi sumsum tulang, 12 dari 13 orang yang mengalami depresi meninggal dalam waktu satu tahun pertama sesudah transplantasi dilakukan. Sementara 34 orang dari 87 sisanya masih hidup hingga dua tahun kemudian.
Nah, ada begitu banyak fakta penting yang harus kita perhatikan soal emosi negatif. Bagaimanapun, marah, cemas dan kesedihan berlebihan bahkan hingga menyebabkan depresi akan mempengaruhi kesehatan tubuh kita. Tentu kita tidak mau kan terhinggapi resiko penyakit-penyakit seperti di atas?
Jadi, yuk sebarkan energi positif dan hindarilah memelihara emosi negatif dalam tubuh kita jika ingin sehat hingga akhir hayat!
Stay positive!