Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jengger ayam (pexels.com/Pixabay)

Jengger ayam jago ternyata bukan hanya sekadar hiasan yang terdapat di bagian kepala, namun juga memiliki fungsi biologis tersendiri yang dianggap sangat penting. Struktur berdaging tersebut ternyata memiliki variasi dalam bentuk dan juga ukuran, sehingga hal ini biasanya tergantung pada ras dan juga faktor genetik yang dimilikinya.

Jengger pada ayam jago bukan hanya dikenal sebagai ciri khas, namun juga memiliki peran dalam aspek kesehatan, reproduksi, hingga daya tarik yang dimilikinya untuk mendapatkan lawan jenis. Berikut ini merupakan lima fakta ilmiah mengenai jengger ayam jago yang mungkin belum banyak diketahui oleh orang-orang.

1. Menjadi indikator kesehatan dan kesuburan

ilustrasi ayam jago (unsplash.com/Adam Rutkowski)

Jengger yang memiliki warna merah cerah untuk menandakan bahwa ayam jago tersebut dalam kondisi yang sehat, serta memiliki kadar hormon testosteron yang cukup tinggi. Semakin sehat ayam, maka semakin besar dan juga mencolok warna yang terdapat pada jenggernya, sehingga hal inilah yang membuat ayam tersebut jadi terlihat menarik.

Sebaliknya mungkin akan terlihat apabila jengger yang dimiliki ayam jago justru terlihat pucat atau layu, sebab menandakan bahwa ayam tersebut mungkin sedang sakit, mengalami kekurangan nutrisi, hingga memiliki gangguan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, para peternak biasanya kerap menjadikan jengger sebagai indikator penting untuk menentukan kesehatan ayam jago.

2. Memainkan peran dalam menarik perhatian betina

Editorial Team

Tonton lebih seru di