Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ular (commons.wikimedia.org/Sp.herp)
ilustrasi ular (commons.wikimedia.org/Sp.herp)

Intinya sih...

  • Hutan hujan tropis adalah habitat ideal untuk ular karena kelembapan tinggi dan pasokan makanan yang berlimpah.

  • Hutan pegunungan juga menjadi rumah bagi ular karena asri, tidak terganggu manusia, dan menyediakan sumber air dan makanan.

  • Hutan bakau, bambu, dan produksi juga mendukung kehidupan ular dengan pasokan makanan yang melimpah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebagai reptil, ular membutuhkan tempat tinggal yang ideal. Maka dari itu, ular gak bisa hidup di sembarangan tempat. Ular harus mencari tempat tinggal yang suhunya ideal, memiliki tempat persembunyian yang berlimpah, dan punya pasokan makanan yang banyak. Nah, salah satu tempat yang menyediakan semua hal tersebut adalah hutan.

Tak cuma itu, ular juga gak bisa hidup dan tinggal di sembarangan hutan. Contohnya, ular-ular arboreal sangat suka hidup di hutan pegunungan atau hutan hujan tropis. Kemudian, hutan bambu menjadi habitat yang ideal bagi ular terestrial dan ular berukuran kecil. Terakhir, hutan bakau sering dihuni oleh ular air. Penasaran dengan hutan-hutan yang dihuni ular? Nah, mari simak artikel ini.

1. Hutan hujan tropis

ilustrasi hutan hujan tropis (commons.wikimedia.org/Hugo Rio Aditya)

Dilansir Better Planet Education, hutan hujan tropis memiliki kelembaban yang tinggi sehingga sangat ideal sebagai hunian ular. Maka dari itu, negara tropis dengan hutan hujan yang berlimpah seperti Indonesia, Brazil, Meksiko, dan Kolombia dihuni oleh ratusan spesies ular. Selain lembap dan ideal untuk hidup, hutan hujan tropis juga menyediakan berbagai hal lain.

Pertama, makanan ular seperti katak, kodok, ikan, burung, tikus, hingga rusa bisa dengan mudah ditemukan di hutan hujan tropis. Kemudian, hutan hujan tropis merupakan daerah yang tertutup dan jarang dimasuki oleh manusia sehingga sangat nyaman ditinggali oleh ular. Gak cuma itu, hutan hujan tropis juga ditumbuhi pepohonan rindang yang bisa dijadikan tempat berburu, berkamuflase, atau bertengger.

2. Hutan pegunungan

ilustrasi hutan pegunungan (commons.wikimedia.org/Rafał Kozubek)

Berbagai sumber menjelaskan kalau hutan pegunungan yang tinggi dan dingin juga bisa dihuni oleh ular. Pasalnya, hutan pegunungan masih sangat asri, tidak terganggu oleh aktivitas manusia, ditumbuhi pepohonan lebat, dan tentunya menyediakan makanan dan sumber air yang berlimpah. Tak cuma itu, terkadang ular yang hidup di dataran rendah juga bisa berpindah ke hutan pegunungan jika habitatnya terusik. Jadi, bisa dibilang kalau hutan pegunungan merupakan hutan yang menjadi rumah terakhir bagi berbagai spesies ular. Sayangnya, hutan pegunungan mulai terancam akibat kegiatan pendakian.

3. Hutan bakau

hutan bakau (commons.wikimedia.org/Shagil Kannur)

Dilansir Ecologyasia, hutan bakau yang berlokasi di area pesisir jadi rumah bagi berbagai jenis ular. Contohnya, ular viper berbisa tinggi seperti Trimeresurus purpureomaculatus yang sering bertengger di pohon bakau. Kemudian, ular air kecil seperti Cerberus schneiderii kerap terlihat di dalam air. Tak cuma itu, bahkan Bungarus fasciatus atau ular welang juga sering terlihat di lantai hutan atau di akar pohon bakau.

Maka dari itu, dapat disimpulkan kalau ekosistem di hutan bakau sangat mendukung kehidupan ular. Di hutan bakau, ular bisa berburu ikan, krustasea, kadal, hingga burung. Kemudian, ular juga tak akan dehidrasi karena hutan bakau merupakan daerah lembap yang biasanya berdekatan dengan laut dan perairan air payau. Selain itu, hutan bakau sulit dijangkau oleh manusia sehingga membuat ular merasa aman.

4. Hutan bambu

ilustrasi hutan bambu (commons.wikimedia.org/Lance Vanlewen)

Dilansir A-Z Animals, Ophiophagus hannah atau king cobra merupakan salah satu spesies ular yang sering ditemukan di hutan bambu. Biasanya, ular berbisa tinggi tersebut sering bersembunyi di dalam lubang, sela-sela bambu, atau berkelana di dedaunan kering. Selain king cobra, hutan bambu juga dihuni oleh ular lain yang lebih kecil, seperti ular bambu merah, ular koros, viper hijau, hingga ular cecak.

Nah, hutan bambu sendiri menjadi habitat bagi burung dan mamalia kecil seperti tikus. Alhasil, hutan bambu menyediakan makanan yang berlimpah bagi ular dan akhirnya ular sangat suka hidup di hutan bambu. Seperti yang kita tahu, hutan bambu biasanya berlokasi di dekat pemukiman. Oleh sebab itu, kamu harus waspada dan jangan sembarangan masuk ke hutan bambu.

5. Hutan produksi

ilustrasi hutan produksi (commons.wikimedia.org/W.carter)

Laman Kemenku menjelaskan kalau hutan produksi merupakan hutan yang memiliki fungsi pokok untuk memproduksi hasil hutan. Hasil hutan yang diproduksi beragam, mulai dari kayu, karet, hingga buah-buahan. Sebenarnya, hutan produksi tak jauh berbeda dengan jenis hutan lain. Hanya saja, pepohonan di hutan produksi dijaga ketat, punya susunan yang rapi, dan sering dimasuki oleh manusia.

Hutan produksi menyediakan makanan yang berlimpah bagi ular. Karenanya, hutan produksi juga menjadi salah satu habitat ular, entah itu ular kecil seperti ular cecak, ular raksasa seperti ular sanca, atau ular berbisa seperti ular kobra. Oleh sebab itu, jika kamu sering masuk hutan produksi maka kamu harus waspada. Hanya karena dikelola oleh manusia, bukan berarti hutan produksi bersih dari ular.

Ternyata, kehadiran hutan sangat erat dengan eksistensi ular. Jika ada hutan, maka ular bisa hidup dengan bebas dan tenang. Sebagai manusia, kita harus menghormati ular dan mencoba hidup berdampingan dengan ular. Dalam hal ini, kita gak boleh mengusik hutan, merusak habitat ular, dan masuk hutan dengan sembarangan. Nyatanya, ular ingin hidup tenang tanpa gangguan dari manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team