Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan Story of Seasons: Grand Bazaar dan ilustrasi white mix cat
cuplikan Story of Seasons: Grand Bazaar dan ilustrasi white mix cat (dok. Marvelous/Story of Seasons: Grand Bazaar | unsplash.com/Vidar Nordli-Mathisen))

Story of Seasons: Grand Bazaar (2025) bisa terasa lebih hidup karena menghadirkan enam jenis kucing yang bisa dipelihara. Tiap jenis tidak hanya berbeda tampilannya, tetapi juga punya latar belakang ilmiah, apalagi kalau ditarik ke dunia nyata. Dari genetik warna bulu sampai sejarah domestikasi, ternyata ada banyak cerita menarik di balik pilihan kucing virtual.

Meski mereka tidak bisa “bicara” atau bikin masalah kesehatan seperti kucing sungguhan, desain tiap jenis di game tetap terinspirasi dari fakta biologis. Jadi, selain memilih yang paling imut, gamer juga bisa tahu corak atau bentuk tubuh mereka punya makna di dunia nyata. Yuk, kupas satu per satu!

1. Mix cat biasa disebut kucing kampung

ilustrasi mix cat (unsplash.com/Rhamely)

Mix Cat dalam Story of Seasons: Grand Bazaar mewakili kucing kampung alias kucing domestik tanpa ras resmi. Fenotipenya bisa macam-macam, dari tabby, belang, sampai corak yang sulit ditebak. Ini sesuai dengan kondisi nyata--kucing domestik hasil campuran genetik bebas jadi punya pola unik.

Menariknya, populasi kucing campuran seperti ini sebenarnya lebih sehat secara umum karena tidak ada penyempitan genetik akibat pemuliaan ketat. Mereka membawa variasi gen yang luas, sehingga lebih tahan terhadap penyakit tertentu. Jadi, meski terbilang sederhana di game, Mix Cat sejatinya adalah pahlawan genetika di dunia nyata.

2. American Shorthair, kucing Eropa yang dibawa pelaut ke Amerika

ilustrasi American Shorthair (unsplash.com/Veronica Chalyj)

American Shorthair dikenal dengan tubuh berotot dan bulu tabby yang rapat. Asalnya dari kucing Eropa yang dibawa para pelaut ke Amerika untuk mengusir tikus, lalu berkembang biak dan beradaptasi dengan baik. Tidak heran ras ini sering disebut pekerja keras di antara kucing.

Secara kesehatan, American Shorthair tergolong kuat, meski bisa rawan obesitas jika kurang gerak. Karakter aslinya ramah, ingin tahu, dan cukup mandiri—ciri yang juga bikin mereka populer di kalangan keluarga. Di Story of Seasons: Grand Bazaar, tampilannya memberi kesan klasik dan bisa bikin peternakan terasa lebih hangat.

3. Siamese tipe kucing yang senang bersosialisasi

ilustrasi Siamese (unsplash.com/Dimitry Kooijmans)

Siamese terkenal dengan mata biru tajam dan bulu kontras yang elegan. Corak khas ini muncul karena mutasi gen tyrosinase yang sensitif suhu. Bagian tubuh yang lebih dingin (ekor, telinga, dan kaki) jadi lebih gelap. Keindahan Siamese bukan sekadar estetika, melainkan juga hasil eksperimen alam.

Di dunia nyata, Siamese dikenal vokal dan suka "mengobrol" dengan pemiliknya. Mereka juga sangat sosial, cocok untuk orang yang ingin kucing aktif. Dalam Story of Seasons: Grand Bazaar, Siamese memberi nuansa mewah seolah ada kucing bangsawan di tengah peternakan sederhana.

4. Calico mencolok lewat bulu tiga warna

ilustrasi Calico (unsplash.com/Patrizia Berta)

Calico bukan ras, tetapi langsung mencolok karena bulu tiga warnanya: putih, oranye, dan hitam. Pola ini tidak asal muncul, tetapi hasil fenomena genetik bernama X-inactivation. Kromosom X “mati” secara acak. Itulah sebabnya hampir semua kucing Calico adalah betina.

Karena langka, jantan Calico biasanya punya kelainan kromosom (XXY) dan sering mandul. Fakta biologis ini bikin Calico populer di budaya Jepang sebagai simbol keberuntungan. Jadi, kalau gamer memilih Calico di Story of Seasons: Grand Bazaar, anggap saja sedang merawat kucing pembawa hoki.

5. Persian, hasil pemuliaan panjang dari Timur Tengah

ilustrasi Persian (unsplash.com/engin akyurt)

Persian identik dengan bulu panjang lembut dan wajah datar nan imut. Ras ini hasil pemuliaan panjang dari Timur Tengah, lalu jadi populer di Eropa sejak abad ke-17. Tidak heran mereka sering dianggap kucing mewah dengan tampilan glamor.

Meski begitu, seleksi untuk muka datar bikin Persian rentan masalah pernapasan dan penyakit ginjal bawaan alias Polycystic Kidney Disease (PKD). Karena itu, breeder modern dianjurkan melakukan tes genetik sebelum kawin silang. Di Story of Seasons: Grand Bazaar, Persian hadir tanpa risiko medis. Jadi, gamer bisa menikmati sisi elegannya tanpa repot.

6. Maine Coon terkenal ramah dan cerdas

ilustrasi Maine Coon (unsplash.com/Bobbi Wu)

Maine Coon kerap disebut “raksasa lembut” karena tubuh besar, telinga berbulu, dan bulu tebalnya yang tahan dingin. Asalnya dari Amerika Utara. Mereka terkenal ramah dan cerdas. Banyak orang menyebutnya kucing yang punya jiwa anjing karena setia dan suka berinteraksi.

Di dunia nyata, Maine Coon rentan mengalami penyakit jantung bawaan bernama Hypertrophic Cardiomyopathy (HCM). Untungnya, tes genetik bisa mendeteksi itu lebih dini. Di Story of Seasons: Grand Bazaar, Maine Coon tampil sebagai kucing besar yang menggemaskan dan bikin peternakan terasa lebih terlindungi.

Melihat enam kucing di Story of Seasons: Grand Bazaar ternyata bisa jadi perjalanan kecil ke dunia genetika, sejarah, dan kesehatan kucing. Dari Mix Cat yang jadi simbol variasi alami hingga Maine Coon yang membawa cerita “raksasa lembut”, tiap jenis punya latar belakang menarik. Fakta ilmiah ini menambah warna pada pengalaman bermain sekaligus memberi apresiasi lebih kepada hewan peliharaan nyata. Dengan begitu, memilih kucing di game bukan hanya soal gaya, melainkan juga tentang mengenal warisan biologis yang mereka bawa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy