American Curl (commons.wikimedia.org/Heikki Siltala)
Kucing jenis American Curl menarik perhatian karena bentuk telinganya yang melengkung ke belakang, berbeda dari struktur telinga kucing normal pada umumnya. Mutasi ini melibatkan perubahan struktur tulang rawan, tetapi tidak seberat yang terjadi pada Scottish Fold. Genetikawan menyebut mutasi ini bersifat autosom dominan tidak letal, sehingga tidak berdampak negatif terhadap kesehatan kucing secara umum. Mutasi ini ditemukan pada 1981 dan telah diteliti lebih lanjut untuk mengetahui mekanisme pembentukan struktur telinga yang unik.
Meskipun terlihat hanya sebagai variasi estetika, bentuk telinga American Curl menjadi bukti bahwa ekspresi genetik bisa muncul dalam bentuk yang sangat spesifik tanpa merusak sistem tubuh lainnya. Mutasi ini juga menunjukkan bahwa interaksi gen dan lingkungan bisa membentuk karakter fisik hewan secara berbeda-beda. Dalam konteks penelitian genetika, American Curl menawarkan data menarik tentang bentuk tulang rawan dan hubungannya dengan ekspresi gen non-patologis.
Studi mengenai mutasi genetik pada kucing tidak hanya mengungkap keunikan biologis dari masing-masing jenis, tetapi juga membuka pintu bagi riset lanjutan di bidang genetika, evolusi, hingga etika pembiakan hewan. Lewat berbagai trivia kucing yang memiliki dasar ilmiah kuat, kita bisa melihat bahwa variasi dalam satu spesies menyimpan potensi luar biasa bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Memahami sains di balik penampilan kucing yang tak biasa ini membuat kita semakin menghargai keanekaragaman makhluk hidup secara lebih kritis dan objektif.