7 Jenis Kucing Liar yang Tinggal di Salju, Tangguh dan Menawan!

Seperti yang kita tahu, kucing domestik gak bisa bertahan hidup di wilayah terlalu dingin, apalagi yang diselimuti salju tebal. Memang ada beberapa ras kucing yang tahan dingin seperti maine coon dan kucing hutan norwegia, tapi sebagian besar kucing domestik hidup paling baik di daerah yang tidak terlalu dingin. lain halnya dengan kucing liar yang sudah beradaptasi ratusan hingga ribuan tahun dengan habitat dingin.
Ya, ada banyak spesies kucing liar tangguh yang sudah berevolusi untuk bertahan hidup di wilayah bersalju. Mereka tahan gempuran musim dingin ekstrem dan salju lebat. Kucing mana saja yang hidup di salju? Apa saja adaptasi yang mereka miliki? Berikut tujuh jenis kucing liar yang tinggal di wilayah bersalju beserta adaptasi unik yang mereka miliki!
1. Macan tutul salju (Panthera uncia/Uncia uncia)

Kita gak bisa bicara tentang kucing liar yang tinggal di salju tanpa bicara tentang macan tutul salju. Kucing liar satu ini merupakan spesialis penghuni pegunungan salju. Mereka bisa ditemukan di pegunungan Himalaya di Asia Tengah sampai di wilayah Siberia di Rusia. Menurut laman Animal Diversity, mereka berkeliaran di ketinggian 3.000—4.500 meter, bahkan sampai di ketinggian lebih dari 5.500 meter.
Macan tutul salju dibekali bulu panjang dan tebal untuk melindungi tubuh dari iklim pegunungan salju. Bulu ini bakal tumbuh menebal dan memanjang sampai lebih dari dua kali lipat menjelang musim dingin. Gak cuma itu, kucing tutul salju juga punya telinga kecil berbentuk bulat untuk mengurangi jumlah panas tubuh yang lepas.
Ciri unik lain yang dimiliki macan tutul salju adalah ekor mereka yang sangat panjang, berkisar antara 80—100 sentimeter. Selain untuk menjaga keseimbangan, ekor panjang berbulu tebal bantu menghangatkan tubuh mereka. Macan tutul salju juga punya tapak kaki yang sangat besar sebagai adaptasi berjalan di tumpukan salju.
2. Harimau siberia (Panthera tigris siberiensis)

Kita mengenal harimau sebagai kucing liar asli Asia yang tinggal di hutan tropis, tapi sejatinya mereka hewan yang ahli beradaptasi. Harimau siberia, misalnya. Mereka jadi satu-satunya subspesies harimau yang tinggal di wilayah bersalju.
DilansirWildcats Conservation Alliance, harimau siberia hidup di Timur Jauh Rusia (Russian Far East) dan Tiongkok Timur Laut. Gak seperti harimau lain yang tinggal di wilayah tropis, harimau siberia punya warna oranye muda yang bakal berubah makin terang saat musim dingin. Bulu mereka juga lebih panjang dan tebal dibandingkan subspesies harimau lain. Mereka punya bulu ekstra yang tumbuh di bawah telapak kaki sebagai perlindungan dari dinginnya salju dan es.
Selain punya bulu tebal, harimau siberia juga selalu bergerak. Mereka jarang terlihat berdiam diri terlalu lama. Menurut penjelasan laman World Atlas, pergerakan konstan menghasilkan panas tubuh sehingga menjaga kucing liar ini tetap hangat di habitat mereka.
3. Macan tutul amur (Panthera pardus orientalis)

Berbagi habitat dingin dengan harimau siberia, ada kucing liar bernama macan tutul amur. Mereka ini subspesies macan tutul yang sudah beradaptasi dengan wilayah hutan dan pegunungan Rusia dan Tiongkok. Nama “amur” berasal dari Sungai Amur yang mengalir di perbatasan antara dua negara, tempat di mana populasi macan tutul amur terkonsentrasi.
Dibandingkan macan tutul lain, macan tutul amur punya kaki lebih panjang dan telapak kaki lebih lebar. Hal ini bantu mereka bergerak di antara salju dengan cepat tanpa mengeluarkan terlalu banyak energi. Saat musim dingin, warna bulu macan tutul amur bakal terlihat lebih pucat. Berdasarkan penjelasan dari International Fund for Animal Welfare, bulu macan tutul amur akan tumbuh yang awalnya cuma sepanjang 2,5 sentimeter menjadi 7 sentimeter saat musim dingin supaya lebih hangat.
4. Lynx (Lynx)

Dari tampilan saja, siapa pun bisa menebak kalau lynx adalah jenis kucing liar yang tinggal di wilayah bersalju. Mereka tampil khas dengan bulu panjang tebal di sekujur tubuh, wajah berjanggut, dan telinga berjumbai. Ketiga ciri fisik ini bantu lynx tetap hangat saat musim dingin.
Sebagai informasi, keempat spesies lynx hidup di wilayah berhutan di belahan bumi utara. Hutan yang ditempati biasanya jenis hutan konifer sampai hutan salju di ketinggian menengah sampai tinggi. Sebagian besar lynx hidup di wilayah yang diselimuti lapisan salju dalam waktu lama.
Sama seperti jenis kucing liar lain yang tinggal di tempat bersalju, lynx juga punya telapak kaki besar. Menurut penjelasan laman Animal Diversity, telapak kaki besar dan lebar menyebarkan berat tubuh ke permukaan salju sehingga kaki lynx gak tenggelam ke dalam salju. Kaki yang panjang juga bantu lynx bergerak melalui tumpukan salju.
5. Singa gunung (Puma concolor)

Kucing liar selanjutnya yang tinggal di wilayah bersalju adalah singa gunung alias puma. Kucing dengan banyak nama ini sangat ahli beradaptasi dengan berbagai situasi dan lingkungan. Mereka bisa hidup di berbagai macam habitat, mulai dari hutan, padang rumput, gurun, sampai rawa-rawa.
Dilansir laman Natural Habitat, singa gunung yang tinggal di daerah beriklim dingin biasanya punya bulu yang lebih panjang dan tebal. Bulu musim dingin singa gunung didesain untuk mencegah kelembapan supaya tidak mengenai tubuh. Warna bulu mereka juga cenderung agak abu-abu keperakan, beda dari singa gunung di habitat hangat yang berwarna cokelat kemerahan. Hal ini bantu mereka terlihat menyatu dengan lingkungan bersalju supaya tidak terdeteksi oleh mangsa.
6. Kucing Pallas (Otocolobus manul)

Tahukah kamu kalau kucing Pallas merupakan jenis kucing dengan rambut paling padat di antara semua kucing? Ya, rambut padat inilah yang melindungi kucing Pallas dari suhu minus 50 derajat Celsius saat musim dingin di habitat perbukitan terjal Asia Tengah. Mereka juga punya lapisan lemak tebal di sekujur tubuh. Saat salju turun lebat dan suhu menurun drastis, kucing yang dikenal dengan nama “manul” ini biasa duduk menginjak ekor untuk melindungi kaki mereka dari hawa dingin.
Gak cuma itu, kucing Pallas juga dikenal punya wajah yang unik. Dahi mereka kecil dengan mata yang terletak lebih tinggi di wajah dibandingkan dengan kucing domestik. Bukan tanpa alasan, wajah unik itu merupakan bentuk adaptasi kucing Pallas terhadap cuaca dingin. Menurut Smithsonian’s National Zoo & Conservation Biology Institute, mata yang terletak tinggi di wajah bantu kucing Pallas melihat lebih baik saat berburu, teruama saat mereka harus berbaring rata di tanah dengan salju yang menumpuk di sekitar wajah.
7. Kucing liar eropa (Felis silvestris)

Meski mirip banget dengan kucing domestik yang kita pelihara di rumah, kucing liar eropa merupakan jenis kucing liar. Mereka ini spesies kucing liar asli hutan gugur Eropa. Habitat yang mereka tinggali kerap diselimuti salju tebal.
Kucing liar eropa punya bulu musim dingin supertebal yang bikin tubuh mereka kelihatan lebih besar dari aslinya. Bahkan, saking tebalnya, bulu musim dingin kucing liar eropa bikin mereka terlihat berkaki pendek. Padahal, ukuran kaki mereka jauh lebih panjang dibandingkan dengan kucing domestik.
Meski dibekali bulu tebal, kucing liar eropa gak bisa bertahan hidup kalau musim dingin terlalu ekstrem. Keberadaan mereka di wilayah utara dibatasi oleh kedalaman salju. Menurut informasi dari laman Animal Diversity, kucing liar eropa gak bisa bertahan hidup di daerah dengan kedalaman salju musim dingin lebih dari 20 sentimeter selama lebih dari 100 hari.
Nah, sekarang kamu sudah tahu spesies kucing liar mana saja yang tinggal di wilayah bersalju, bukan? Tiap kucing punya bentuk adaptasi mereka masing-masing. Di antara jenis-jenis kucing liar di atas, mana menurutmu yang punya adaptasi terunik?