Jerapah menghadapi krisis kepunahan yang tak terlihat di Afrika. Namun, masih ada harapan mereka dapat diselamatkan jika orang-orang memahami dan mengatasi ancaman tersebut.
Studi mengurutkan ancaman dan melihat tindakan yang berpotensi untuk mengurangi dampaknya. Simulasi menunjukkan bahwa faktor risiko terbesar bagi kepunahan jerapah lokal adalah berkurangnya penegakan hukum satwa liar yang menyebabkan meningkatnya perburuan liar.
Studi ini menggunakan data dari lebih dari 3.100 jerapah yang diidentifikasi selama delapan tahun di area seluas 4.500 km² yang tidak dipagari di ekosistem Tarangire di Tanzania.
Peneliti menggunakan data tersebut untuk mensimulasikan bagaimana perubahan lingkungan dan penggunaan lahan dapat memengaruhi populasi jerapah selama 50 tahun.
Dalam model tersebut, peningkatan penegakan hukum akan mengurangi dampak negatif perubahan iklim dan perluasan kota di sepanjang tepi kawasan lindung. Studi ini menyoroti manfaat besar penegakan hukum sebagai alat konservasi alam.
Mengingat wilayah jelajah mereka yang luas di seluruh Afrika dan wilayah masing-masing yang luasnya ribuan hektar, jerapah kemungkinan tidak akan bertahan hidup hanya di dalam batas-batas wilayah lindung yang kecil dan terfragmentasi.