ilustrasi membuat kaca (pexels.com/Pixabay)
Kaca pertama kali muncul secara alami sebagai obsidian, kaca vulkanik yang digunakan manusia prasejarah untuk membuat alat tajam. Namun, kaca buatan manusia baru tercipta sekitar 3.500–2.000 SM di Mesopotamia, Suriah, dan Mesir kuno.
Awalnya, kaca hadir dalam bentuk manik-manik hias yang kemungkinan tercipta tak sengaja dari proses metalurgi. Di Zaman Perunggu, teknik core-forming mulai berkembang, memungkinkan pembuatan wadah kaca berwarna indah. Bangsa Romawi kemudian menemukan teknik peniupan kaca (glassblowing) pada abad pertama SM, yang membuat kaca lebih mudah diproduksi massal dan mulai digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dari botol hingga jendela.
Memasuki Abad Pertengahan, Venesia, khususnya pulau Murano, menjadi pusat industri kaca dunia. Kaca kristal yang bening, elegan, dan sangat berharga berasal dari sana. Berabad-abad lamanya, pengrajin Venesia menjaga rahasia metode pembuatan hingga kota ini dikenal sebagai "kota kaca".
Kaca terus berubah seiring kemajuan sains dan teknologi. Ini terlihat dari jendela katedral abad pertengahan hingga layar smartphone saat ini. Sejarah panjang menunjukkan bahwa kaca adalah warisan inovasi dan budaya manusia lebih dari sekedar bahan, ya.