Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
foto Pantheon di Kota Roma (commons.m.wikimedia.org/Nono vlf)
foto Pantheon di Kota Roma (commons.m.wikimedia.org/Nono vlf)

Peradaban Romawi Kuno dikenal dengan bangunan-bangunannya yang megah dan kokoh, seperti Pantheon, Diocletian's Palace, juga Castel Sant'Angelo. Meskipun beberapa bagiannya sudah hancur, Colosseum Roma masih berdiri tegak sejak abad ke-8 Masehi.

Dalam sejarahnya, peradaban Romawi kuno tak lepas dari bencana alam, seperti banjir dan gempa bumi. Selain itu, Roma sebagai sebuah kota, juga beberapa kali menjadi arena pertempuran. 

Walau tidak selalu berada dalam kondisi lingkungan yang ideal, bangunan Romawi Kuno sudah terbukti bertahan melewati perkembangan zaman. Lantas, kenapa bangunan Romawi Kuno tetap berdiri kokoh selama ribuan tahun? Yuk, simak penjelasannya!

1. Beton yang digunakan berasal dari material khusus

batuan pozzolan dari Gunung Vesuvius, Italia (commons.m.wikimedia.org/Jebulon)

Dilansir Britannica, beton-beton dari bangunan Romawi Kuno tersusun dari suatu bahan bernama pozzolan. Pozzolan merupakan material halus berwarna merah kecokelatan yang berasal dari abu gunung berapi. 

Diambil dari kata pozzuoli, Pozzolan adalah kota tempat pozzolana pertama kali ditemukan. Masyarakat Romawi Kuno menggunakan semen dari campuran dua bagian pozzolan dan satu bagian batuan kapur untuk dicetak menjadi beton. 

2. Selain pozzolan, terdapat elemen batuan kapur dalam campuran beton Romawi Kuno

Editorial Team

Tonton lebih seru di