Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Masa Bersiap (commons.wikimedia.org/Troppen Museum)
ilustrasi Masa Bersiap (commons.wikimedia.org/Troppen Museum)

Apakah kamu memperhatikan Timnas sepak bola Indonesia kini memiliki banyak personel naturalisasi? Beberapa dari mereka merupakan keturunan campuran yang lahir dan tumbuh di Belanda, lho. Menariknya, di Belanda juga banyak warga lokal yang masih keturunan Indonesia.

Wah, kenapa banyak orang Indonesia di Belanda? Jawaban dari pertanyaanmu berkaitan erat dengan sejarah masa lalu Indonesia dan Belanda yang konon tidak baik.

Kenapa banyak orang Indonesia di Belanda?

ilustrasi negara Belanda (pexels.com/hans middendorp)

Hubungan Indonesia dan Belanda terhitung naik turun untuk diceritakan. Meski kini berdamai, sejarah mencatat bahwa Negara Kincir Angin tersebut pernah menjajah Indonesia dalam waktu cukup lama. Hal tersebut menjadi faktor utama kenapa banyak orang Indonesia di sana. Di luar itu, ada sejumlah aktivitas yang memicu fenomena tersebut. 

1. Pernikahan dan sosialisasi

Ketika menjajah Indonesia, Belanda mengirimkan perwakilan yang menjalankan berbagai fungsi. Mereka pun menikah dan membangun keluarga dengan penduduk lokal maupun orang Belanda lain yang ada di Indonesia.

Namun, tidak semua keturunan mereka menetap. Banyak pula yang kembali ke Belanda dan tinggal di sana. Hal ini lantas membangun jaringan sosial yang meningkatkan komunitas Indonesia di Belanda. 

2. Pertukaran pelajar dan bekerja

Terus berlangsung hingga saat ini, banyak perwakilan warga Indonesia yang pada masa kependudukan Belanda berpindah ke negara tersebut. Tujuannya bermacam-macam, mulai dari belajar hingga bekerja.

Kebalikan dengan faktor sebelumnya, tidak semua dari mereka yang berangkat ke Belanda kembali ke Indonesia. Ada yang memilih melanjutkan kehidupan di sana hingga kini punya keturunan.

3. Masa bersiap

Sejarah jadi faktor kuat yang memengaruhi banyaknya orang Indonesia di Belanda. Tak hanya pada masa penjajahan, tetapi pasca proklamasi dikumandangkan pun masih berlanjut. Kondisi ini berkaitan dengan Masa Bersiap. 

Pada 1945—1950, berkembang sentimen antikolonialisme yang mendorong kekerasan dan pembantaian terhadap orang-orang yang dianggap berkaitan dengan Belanda. Menghadapi hal tersebut, banyak orang pribumi yang akhirnya pindah ke Belanda demi menghindari kemarahan rakyat.

4. Imigrasi pasukan KNIL

Eksodus imigran pascakolonial juga meliputi pasukan eks Koninklijk Nederlands Indische Leger (KNIL) alias Tentara Kerajaan Hindia-Belanda. Tentara ini dievakuasi demi menghindari persekusi karena sentimen masyarakat Indonesia yang baru saja merdeka.

Mulanya, kepindahan pasukan KNIL ke Belanda ini direncanakan bersifat sementara. Namun, pada akhirnya mereka menetap di Belanda selamanya dan membangun komunitas sosial di sana.

Alasan kenapa banyak orang Indonesia di Belanda dilatarbelakangi oleh banyak faktor. Sebut saja unsur sejarah, budaya, hingga sosial. Mengingat hubungan Indonesia dengan Belanda pada masa lalu, hal ini tampak sangat wajar, kan?

Referensi:

"Too Brown” or “Not Dutch Enough”: Navigating Identity and Belonging as an Indo-Dutch Citizen". Universitas Gadjah Mada. Diakses Januari 2025.
"The History of Mixed-Race People: Javanese-Dutch". Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY. Diakses Januari 2025.
"Our Story". The Indo Project. Diakses Januari 2025.

Editorial Team