ilustrasi penggundulan hutan (pixabay.com/Felix-Mittermeier)
Deforestasi jadi salah satu ancaman besar untuk hutan. Ketika hutan ditebang, karbon dioksida yang tersimpan akan keluar dan dilepaskan ke atmosfer. Selain itu, tanah juga akan melepaskan gas rumah kaca, seperti metana dan dinitrogen oksida.
Sementara, deforestasi yang dilakukan dengan cara membakar hutan juga membawa dampak buruk. Kebakaran hutan melepaskan asap, gas beracun, dan partikel berbahaya. Udara yang semakin kotor memicu munculnya penyakit gangguan pernapasan.
Dilansir Global Forest Watch (WRI), dunia kehilangan 16,6 juta hektare hutan hujan tropis yang setara dengan 18 lapangan sepak bola per menit pada 2024. Sebagian besar deforestasi terjadi di hutan tropis di beberapa wilayah, seperti Brasil, Indonesia, dan Republik Demokratik Kongo. Di Amazon saja, sekitar 17 persen hutan telah hilang dalam 50 tahun terakhir.
Kenapa hutan disebut sebagai paru-paru dunia? Jawabannya ada pada peran penting hutan sebagai penyerap karbon dioksida dan penghasil oksigen. Namun, fungsi ini terancam oleh aktivitas manusia yang berlebihan, seperti deforestasi.
Bukan hanya membahayakan kualitas udara di Bumi, deforestasi juga mengancam satwa, mengganggu siklus air, dan kehidupan masyarakat yang bergantung pada hutan. Beberapa bencana, seperti erosi tanah dan banjir bandang, bisa kapan saja terjadi. Jadi, sama-sama kita jaga hutan, ya!