Kecoak tertarik pada ruangan yang lembap dan hangat. Itulah sebabnya mengapa kecoak bisa dengan mudah menemukannya di area rumah. Meski demikian, kondisi rumah yang sedemikian kurang mendukung kecoak untuk bertahan hidup.
Yes, ubin yang licin atau lantai kayu tanpa serat sangat berbeda dengan ranting, rumput, atau pohon yang bertekstur di alam liar. Kondisi tersebut membuat kecoak berpotensi terpeleset yang akhirnya jatuh terbalik. Mirip ketika kura-kura terjatuh dan tak bisa bangkit lagi.
Di alam liar, mereka mungkin mengandalkan batu, rumput, batang pohon sebagai tumpuan untuk bergerak kembali ke posisinya. Sebaliknya, tekstur lantai yang sedemikian rupa menyulitkan kecoak untuk membalikkan dirinya kembali, melansir Terminix. Alhasil, kecoak pun gak mendapatkan makanan atau air yang membuatnya akhirnya mati.
Hal ini unik, mengingat hewan ini punya sejumlah kelebihan yang jadi alasan kenapa kecoak susah mati. Dilansir Truly Nolen, kecoak dapat menahan napas di air hingga 40 menit, bisa gak membeku sampai -9 derajat Celsius, hingga bertahan 7 hari tanpa kepala. Eh, matinya justru karena terpeleset.