Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret komodo yang sedang beristirahat setelah makan (commons.wikimedia.org/Christoph Moning)

Kalau bicara soal hewan paling populer di Indonesia, pastinya nama komodo (Varanus komodoensis) akan ada pada daftar teratas. Bagaimana tidak? Sosok reptil ini punya banyak hal spesial, misalnya dari peta persebaran, ukuran tubuh, hingga cara mereka bertahan hidup selama jutaan tahun. Ya, seperti yang sudah kita ketahui bersama, komodo merupakan sosok kadal endemik dari Indonesia, tepatnya di pulau-pulau sekitar Taman Nasional Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.

Komodo juga dikenal sebagai spesies kadal terbesar yang ada di dunia. Panjang tubuh mereka saat dewasa sekitar 2—3 meter dengan bobot 45—136 kg. Komodo juga dikenal dengan liur penuh bakteri mematikan dan racun yang melapisi gigi taring mereka. Selain itu, kadal ini juga jadi salah satu hewan yang sudah menghuni Bumi cukup lama. Dilansir Live Science, peneliti memperkirakan kalau nenek moyang komodo sudah ada sekitar 300 ribu—4 juta tahun yang lalu.

Nah, fakta menarik lain dari komodo ada pada nama mereka dalam bahasa Inggris. Nama depan mereka memang sama, yakni komodo, tetapi masyarakat internasional menambahkan kata dragon yang berarti 'naga' pada ujung nama kadal ini. Padahal, dibandingkan dengan bentuk naga dalam mitologi Barat maupun Timur, komodo rasanya tak mirip seperti gambaran naga di sana. Tentunya, penyematan kata naga ini bukan tanpa alasan sekalipun rupa komodo memang berbeda dengan gambaran naga di dunia internasional. Kali ini, yuk, kita coba pecahkan alasan kenapa komodo dijuluki naga!

1. Diberi nama oleh peneliti Amerika Serikat

Komodo muda berada di atas batang pohon. (commons.wikimedia.org/Clément Bardot)

Komodo tak langsung mendapatkan nama yang disematkan saat ini begitu mereka ditemukan manusia. Malahan, dulunya, reptil ini hanya diketahui masyarakat sekitar Nusa Tenggara Timur saja hingga awal 1900-an. Bagi masyarakat setempat, reptil berukuran masif ini dipanggil dengan nama ora yang berarti 'buaya darat', dilansir Akron Zoo.

Penamaan tersebut didasari oleh rupa komodo yang lumayan mirip dengan sosok buaya, tetapi lebih banyak hidup di daratan. Kemudian, sekitar 1910, masyarakat dari Barat mulai tertarik dengan sosok reptil mirip buaya yang punya ukuran sangat besar ini. Dilansir PBS, Letnan Steyn van Hensbroek, seorang anggota pasukan kolonial Belanda di Indonesia, jadi orang Barat pertama yang berhasil menemukan komodo di sekitar Pulau Flores. Total, dirinya berhasil menangkap seekor komodo berukuran 1,8 meter dalam kondisi mati selama pencariannya.

Setelah itu, banyak orang yang mencoba mengikuti jejak Steyn van Hensbroek. Puncaknya, pada 1926, seorang peneliti asal Amerika Serikat, W Douglas Burden, datang ke kawasan Nusa Tenggara Timur untuk melakukan ekspedisi pencarian kadal misterius tersebut. Nah, ekspedisi yang dilakukan oleh W Douglas Burden inilah yang akhirnya membuat sosok oro mendapatkan nama internasional mereka, yakni komodo dragon.

2. Alasan penyematan kata naga pada nama kadal ini

Editorial Team

EditorYudha

Tonton lebih seru di