Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret kucing hitam
Potret kucing hitam (freepik.com/wirestock)

Intinya sih...

  • Kucing hitam dikaitkan dengan hal mistis karena warnanya yang sering diasosiasikan dengan kematian, sihir, dan dunia roh.

  • Di Eropa, kucing hitam dianggap jelmaan roh jahat dan pernah menjadi sasaran pemusnahan massal.

  • Film horor dan buku sering menggambarkan kucing hitam sebagai simbol kesialan, memperkuat pandangan negatif terhadap mereka.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah nggak sih kamu merasa merinding cuma karena melihat seekor kucing hitam menyeberang jalan? Banyak orang percaya kalau kucing hitam itu pembawa sial, bahkan nggak jarang dikaitkan dengan hal-hal mistis. Namun, apakah benar si kucing lucu berbulu gelap ini pantas disalahkan hanya karena warnanya?

Mitos soal kucing hitam udah mengakar kuat di banyak budaya sejak lama. Sayangnya, banyak dari kita nggak sadar kalau sejarah di baliknya itu lebih kompleks dari yang dibayangkan. Yuk kita ulik bersama, alasan kenapa si hitam manis ini sering banget dijadikan korban mitos yang nggak adil!

1. Warna hitam dan simbolisme gelap

Kucing hitam (pixabay.com/Mihail_hukuna)

Sejak zaman kuno, warna hitam sering dikaitkan dengan hal-hal yang suram, menyeramkan, dan misterius. Dalam banyak budaya, warna ini melambangkan kematian, bayangan, sihir, hingga dunia roh. Nah, karena kucing hitam punya bulu gelap, mereka jadi ikut-ikutan dikaitkan dengan hal mistis.

Padahal kalau dipikir-pikir, warna hitam cuma warna, bukan cermin dari kepribadian seekor kucing. Tapi manusia punya kecenderungan untuk membangun narasi berdasarkan penampilan. Akibatnya, kucing hitam pun jadi simbol ketakutan yang sebenarnya nggak berdasar.

2. Pengaruh legenda abad pertengahan

Ilustrasi kucing di dahan pohon (pixabay.com/Bessi)

Di Eropa abad pertengahan, kucing hitam mulai disangkutpautkan dengan praktik sihir. Konon, para penyihir sering ditemani kucing hitam sebagai familiar atau makhluk peliharaan spiritual mereka. Dari sinilah mulai muncul anggapan bahwa kucing hitam adalah jelmaan roh jahat.

Mengacu penelitian Rantojati & Nurhuda (2022), yang merujuk berbagai studi sebelumnya (Metzler, 2009, hal. 23; Oliver, 2006, hal. 27), pada abad pertengahan, masyarakat percaya bahwa kucing hitam adalah perwujudan dari penyihir. Lebih lanjut, beberapa sumber menyebutkan bahwa kucing hitam, yang dianggap sebagai jelmaan penyihir dan digunakan dalam ritual satanis, menyebabkan Paus Gregorius IX mengeluarkan seruan untuk pemusnahan massal kucing. Tindakan ini diduga memicu terjadinya pandemi pes, yang dikenal sebagai Black Death, di Eropa pada abad ke-13 dan menyebabkan banyak korban jiwa (Morris, 2017).

3. Budaya populer memperkuat mitos

Kucing hitam saat halloween (unsplash.com/Nika Benedictova)

Film horor, acara TV, hingga buku cerita sering banget menggambarkan kucing hitam sebagai simbol kesialan atau pertanda buruk. Lihat saja dalam film-film bertema Halloween, kucing hitam hampir selalu muncul bareng penyihir atau rumah berhantu. Padahal mereka cuma kucing biasa yang kebetulan lahir dengan warna bulu gelap.

Mengutip Panduan Lengkap Kucing, saat perayaan Halloween di Amerika, kucing hitam dipercaya sebagai setannya. Namun, ada pula yang meyakini bahwa kucing hitam membawa keberuntungan. Sebagian penganut Wicca dan Neopaganisme mempercayai bahwa kucing memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan dunia lain atau dapat mendeteksi kehadiran roh jahat.

Ketika mitos ini diulang-ulang dalam budaya pop, tanpa sadar kita jadi percaya begitu saja. Otak kita mulai mengasosiasikan kucing hitam dengan sesuatu yang negatif, bahkan tanpa bukti logis. Padahal seharusnya, kita bisa memisahkan antara fiksi dan fakta.

4. Nasib kucing hitam di zaman modern

Potret kucing hitam (pexels.com/Pixabay)

Di beberapa tempat, kucing hitam masih kurang beruntung karena sulit diadopsi. Banyak penampungan hewan mencatat bahwa kucing hitam lebih lama mendapatkan rumah baru dibanding kucing warna lain. Semua itu akibat dari stereotip negatif yang masih bertahan hingga kini.

Padahal, mereka punya kepribadian yang sama lucu, manja, dan menggemaskan seperti kucing lainnya. Hanya saja, mereka harus berjuang lebih keras untuk mencuri perhatian manusia. Ironis, ya? Padahal justru banyak yang bilang kucing hitam itu sangat elegan dan berkarisma.

5. Pandangan positif yang terlupakan

Kucing hitam (pexels.com/Helena Lopes)

Nggak semua budaya melihat kucing hitam secara negatif, lho! Di Jepang dan Skotlandia, kucing hitam justru dianggap pembawa keberuntungan. Kalau kucing hitam masuk rumah, itu dianggap sebagai pertanda rezeki dan kebahagiaan akan datang.

Sayangnya, cerita-cerita positif seperti ini jarang diangkat atau dibagikan luas. Akibatnya, yang lebih sering terdengar adalah versi horor dan menakutkan. Mungkin sudah saatnya kita mulai mengubah sudut pandang dan memberi tempat yang layak buat si manis berbulu hitam ini.

Kucing hitam bukan makhluk magis yang membawa kutukan, melainkan hewan lucu yang sering di salah pahami karena mitos lama. Mereka punya hak yang sama untuk dicintai, dipelihara, dan dihargai. Jangan sampai kita ikut-ikutan percaya mitos yang nggak masuk akal.

Yuk, mulai buka mata dan pikiran kita. Daripada takut sama kucing hitam, mending kita rangkul mereka sebagai bagian dari keberagaman dunia hewan. Karena sesungguhnya, warna bulu itu nggak pernah menentukan siapa mereka—kitalah yang harus lebih bijak dalam menilai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team