4 Fakta Menarik Kucing Putih, Benarkah Mereka Bodoh?

- Kucing putih rentan gangguan pendengaran dan genetik
- Sifat pemalu dan kurang berani sering melekat pada kucing putih
- Warna bulu tidak menentukan kecerdasan, stereotip warna masih kuat di masyarakat
Kucing putih sering disebut sebagai si anggun yang elegan. Tapi di balik pesonanya, ada label negatif yang kerap menempel, katanya mereka lebih bodoh dibanding kucing lain. Entah karena terlihat cuek, jarang merespons, atau cenderung diam, kucing putih sering disalahpahami oleh pemilik maupun penggemar kucing pada umumnya.
Padahal, ada banyak faktor yang memengaruhi perilaku seekor kucing, termasuk aspek genetik dan sensorik yang jarang diketahui orang. Nah, daripada terus percaya sama stigma yang belum tentu benar, mending kita kulik bareng empat fakta menarik tentang kucing putih ini. Siapa tahu, kamu jadi makin sayang sama si cantik berbulu salju!
1. Gangguan pendengaran dan gen putih

Banyak orang tidak menyadari bahwa salah satu risiko yang cukup sering dialami kucing putih adalah gangguan pendengaran. Melansir laman Cornell Feline Health Center, kucing putih, terutama yang memiliki mata biru, punya risiko tinggi mengalami tuli sejak lahir karena adanya kelainan pada susunan genetik mereka yang memengaruhi perkembangan pendengaran. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan pada bagian koklea di telinga dalam sehingga kucing kehilangan kemampuan mendengar bahkan sejak masih kecil.
Faktor genetika memegang peranan besar dalam kasus ini. Gen warna putih yang dominan, dikenal sebagai “W gene”, tidak hanya memengaruhi warna bulu, tetapi juga perkembangan sel pigmen (melanosit) yang penting untuk fungsi telinga dalam. Tanpa melanosit yang cukup, proses pengiriman sinyal suara ke otak menjadi terganggu sehingga menyebabkan gangguan pendengaran pada kucing putih, terutama yang bermata biru atau memiliki satu mata biru dan satu mata warna lain.
2. Sifat pemalu dan kurang berani

Sifat pemalu dan kurang berani seringkali menjadi stigma yang melekat pada kucing putih. Melansir laman UC Berkeley Research, tercatat bahwa kucing dengan bulu putih cenderung menjadi yang paling pemalu, pemalas, dan tenang dibandingkan dengan kucing berwarna lain. Hal ini membuat mereka seringkali tampil lebih pendiam dan hati-hati dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sehingga menimbulkan kesan kurang berani di mata pemilik maupun pengamat.
Namun, sifat pemalu ini tentu tidak berlaku untuk semua kucing putih. Kepribadian seekor kucing dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti genetika, pengalaman masa kecil, hingga lingkungan tempat tinggalnya. Dengan perawatan yang baik dan suasana yang mendukung, kucing putih bisa tumbuh menjadi hewan peliharaan yang ramah dan percaya diri. Karena itu, anggapan bahwa kucing putih selalu pemalu dan penakut sebaiknya tidak disamaratakan.
3. Warna bulu tidak menentukan kecerdasan

Memang tidak ada hubungan antara warna bulu dan tingkat kecerdasan kucing. Namun, anggapan kalau kucing putih itu bodoh sudah telanjur beredar kuat. Padahal, kepintaran seekor kucing tidak bisa dilihat dari warna bulunya. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa warna bulu kucing memiliki kaitan dengan kecerdasan atau kepribadiannya.
Setiap kucing itu unik. Kepintaran mereka sebenarnya terbentuk dari kombinasi genetik yang diturunkan, pengalaman hidup, serta stimulasi yang mereka dapatkan. Seekor kucing yang sering diajak bermain dan diberi lingkungan yang menantang akan cenderung lebih cerdas dan adaptif, terlepas dari apakah bulunya putih, oranye, atau hitam. Jadi, menilai kecerdasan kucing dari warna bulunya sama sekali tidak relevan.
4 Stereotip warna masih kuat di masyarakat

Terlepas dari berbagai penjelasan ilmiah, stereotip soal warna kucing masih kuat melekat di masyarakat. Masih banyak yang percaya bahwa kucing putih itu bodoh, kucing oranye nakal, atau kucing hitam membawa sial. Anggapan seperti ini bukan hanya tidak berdasar, tapi juga bisa memengaruhi cara orang memperlakukan kucing sehari-hari.
Padahal, setiap kucing punya karakter unik yang dibentuk oleh banyak faktor, mulai dari genetik, pengalaman masa kecil, hingga lingkungan tempat tinggal. Menilai kepribadian mereka hanya dari warna bulunya tentu kurang adil dan bisa menyesatkan.
Dari empat fakta yang sudah diulas, bisa disimpulkan bahwa anggapan kucing putih bodoh hanyalah mitos belaka. Sifat mereka yang cenderung pendiam atau pemalu bukan berarti kurang pintar, tapi lebih kepada respons terhadap kondisi tertentu, seperti gangguan pendengaran yang umum terjadi pada kucing putih. Jadi, yuk, ubah cara pandang kita dan mulai melihat mereka sebagai makhluk cerdas yang layak dihargai apa pun warna bulunya.
Referensi:
"Deafness". Cornell Feline Health Center. Diakses Agustus 2025.
"Don’t Be So Fast to Judge a Cat by Its Color, Study Warns". UC Berkeley Research. Diakses Agustus 2025.