ilustrasi kucing di sofa (Unsplash.com/Caleb Woods)
Kalangan pencinta kucing pernah melakukan tantangan ‘show me you have a cat, without tell me you have a cat’ di Twitter. Saat itu, warganet pun berbondong-bondong mengunggah foto sofa penuh cakaran kucing.
Kebiasaan menggaruk kuku di furnitur ini ada kalanya tampak menggemaskan, tapi gak jarang juga bikin geregetan. Bagaimana tidak, nyaris seluruh bagian rumah punya claw marks hasil karya kucing. Nah, tapi, ternyata, anabul punya alasan tersendiri, lho!
Dilansir Feliway, setidaknya ada empat penyebab kenapa kucing suka menggaruk sofa dan furnitur lain.
- Olahraga. Sama seperti angkat beban pada manusia, scratching alias menggaruk juga jadi wahana olahraga bagi kucing. Tindakan ini dapat melatih otot-otot dan mengasah kukunya sehingga kucing lebih sehat dan kuat
- Menandai wilayah kekuasaan. Ingat kelenjar kuku kucing menghasilkan aroma khusus? Nah, aroma tersebut menjadi ‘tanda kekuasaan’ si anabul. Jika di rumah ada lebih dari satu kucing, kebiasaan menggaruk itu dilakukan untuk menandai wilayah kekuasaannya meningkat
- Natural habit. Menggaruk sudah jadi kebiasaan kucing. Pasalnya, di alam bebas sekalipun, keluarga kucing sangat menyukai kegiatan ini.
- Relaksasi. Scratching membantu kucing lebih rileks. Aktivitas fisik ini menyebabkan bahu dan punggungnya lemas dan santai, layaknya yoga pada manusia
- Meningkatkan mood. Dilansir Human Society, kebiasaan menggaruk merupakan tanda dan stimulan semangatnya. Menggaruk bisa jadi sarana ekspresi kebahagiaan kucing.
Umumnya, kucing akan memilih tempat tegak dan kuat untuk scratching. Pemilihan titik garuk ini merupakan insting bawaan yang biasa mereka lakukan di alam liar.
Jennifer Conrad, DVM dan pendiri dan direktur Paw Project dalam Be Chewy menjelaskan lokasi atau tempat yang bisa dipakai kucing untuk menggaruk. Kalau gak ada pohon, kucing secara otomatis mencari penggantinya yang berupa tiang cakaran. Apabila gak ada juga, maka kucing akan menggaruk di mana saja ia bisa. Termasuk di sofa atau kusen pintu.