Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Venus (unsplash.com/NASA)
ilustrasi Venus (unsplash.com/NASA)

Intinya sih...

  • Pendaratan di Venus mustahil karena suhu permukaan yang mencapai 460 derajat Celcius, lebih panas dari titik leleh timah.
  • Tekanan atmosfer di Venus 92 kali lipat dari Bumi, menyebabkan pesawat ruang angkasa hancur dan material korosif pada atmosfer asam sulfat.
  • Medan Venus penuh dengan gunung berapi aktif, lava yang mengeras, dan aktivitas tektonik intens, membuat pendaratan sulit dilakukan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Topik tentang ruang angkasa memang tidak ada habisnya. Venus merupakan salah satu objek ruang angkasa yang paling banyak diteliti. Meskipun begitu, sebenarnya manusia sendiri belum pernah melakukan pendaratan di Venus. Bahkan, pendaratan di Venus tampaknya merupakan sesuatu yang mustahil.

Pendaratan di Venus menghadirkan serangkaian tantangan berat yang bahkan telah menggagalkan misi luar angkasa yang paling canggih sekalipun. Meskipun jaraknya dekat dengan Bumi dan memiliki beberapa kesamaan, kondisi di Venus sangat berbeda, menjadikannya salah satu tempat yang paling tidak ramah di tata surya kita. Yuk, kita bahas apa saja alasan kenapa melakukan pendaratan di Venus menjadi sesuatu yang mustahil.

1. Suhu permukaan yang sangat tinggi

ilustrasi Planet Venus (pexels.com/Zelch Csaba)

Venus memiliki suhu permukaan yang sangat tinggi dengan rata-rata sekitar 460 derajat Celcius, di mana suhu ini lebih panas daripada titik leleh timah. Panas ekstrem ini terutama disebabkan oleh atmosfer tebal yang sebagian besar terdiri dari karbon dioksida, yang menciptakan efek rumah kaca yang tak terkendali yang memerangkap panas. Setiap pesawat ruang angkasa yang mencoba mendarat harus dilengkapi dengan sistem perlindungan termal canggih untuk mencegah komponen meleleh.

2. Tekanan atmosfer yang sangat besar

ilustrasi Planet Venus (pexels.com/Zelch Csaba)

Tekanan atmosfer di Venus sekitar 92 kali lipat dari Bumi di permukaan laut. Tekanan yang sangat besar ini dapat menghancurkan pesawat ruang angkasa, sehingga sangat penting bagi alat tersebut untuk dibuat dengan bahan yang kuat yang mampu menahan gaya tersebut. Misi pendaratan Soviet sebelumnya, seperti seri Venera, hanya mampu bertahan sekitar satu atau dua jam sebelum menyerah pada kondisi Venus yang keras. Oleh karena itu, desain peralatan pendaratan harus memprioritaskan integritas struktural dan ketahanan terhadap gaya penghancur.

3. Atmosfer korosif dan beracun

ilustrasi Venus (unsplash.com/NASA)

Atmosfer Venus tidak hanya panas dan bertekanan tinggi, tetapi juga sangat korosif karena awan asam sulfat. Hal ini menimbulkan tantangan signifikan bagi ketahanan material yang digunakan dalam konstruksi pesawat ruang angkasa. Lapisan pelindung diperlukan untuk mencegah korosi, yang menambah lapisan kompleksitas lain pada desain misi. Kalaupun manusia berhasil menciptakan pesawat ruang angkasa yang tahan korosi, kondisi atmosfer Venus yang sangat korosif tetap sangat berbahaya bagi manusia. Sistem pernapasan atau perlindungan khusus yang ada saat ini belum mampu bertahan di lingkungan seperti itu.

4. Aktivitas vulkanik dan medan permukaan yang tidak rata

ilustrasi Planet Venus (pixabay.com/Bruno Albino)

Venus memiliki banyak gunung berapi aktif yang terus menerus melepaskan gas dan material ke atmosfer. Medan permukaan planet ini dipenuhi dengan lava yang telah mengeras serta bebatuan kasar, membuatnya tidak rata dan sulit dijangkau. Selain itu, banyak tempat di Venus juga mengalami aktivitas tektonik yang intens, menambah ketidakstabilan di permukaannya. Kondisi ini menciptakan tantangan besar bagi perencanaan misi pendaratan yang membutuhkan permukaan yang relatif stabil. Bahkan jika pesawat ruang angkasa berhasil melewati atmosfer, mendarat di zona aman tanpa gangguan aktivitas vulkanik sangatlah rumit.

5. Desain roda pendaratan yang rumit

ilustrasi Planet Venus (pexels.com/Zelch Csaba)

Untuk memasuki atmosfer Venus, diperlukan desain roda pendaratan yang sesuai untuk medan Venus yang keras. Roda pendaratan harus memberikan stabilitas pada permukaan yang tidak rata sambil menahan tekanan dan suhu tinggi. Misi-misi sebelumnya telah menunjukkan bahwa bahkan dengan rekayasa yang canggih, mencapai pendaratan yang sukses tetap merupakan tugas yang berat.

Singkatnya, meskipun Venus memiliki permukaan padat seperti Bumi, tetapi kondisi lingkungan di Venus sangatlah ekstrem. Jadi, walaupun pada akhirnya kita bisa mendaratkan pesawat ruang angkasa di planet ini, tetapi manusia tidak akan bisa bertahan di sini.

Referensi 

Ask an Astronomer. Diakses pada Februari 2025. What Are the Biggest Challenges of Exploring Venus? 
Born to Engineer. Diakses pada Februari 2025. Engineering Problems – Why Is It So Difficult To Send People To Venus? 
Science News Explores. Diakses pada Februari 2025. Here’s Why Venus is so Unwelcoming 
Space Mesmerise. Diakses pada Februari 2025. The Fiery Challenge of Landing on Venus: A Technical Perspective  
The Week. Diakses pada Februari 2025. What Makes ISRO's Venus mission extremely challenging 
Universe Today. Diakses pada Februari 2025. Missions that Weren’t: NASA’s Manned Mission to Venus 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorEka Ami